Inflasi Terkendali, Bank Indonesia Diprediksi Kembali Tahan Suku Bunga

Ferrika Lukmana Sari
20 Februari 2024, 16:41
suku bunga
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan M. H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Button AI Summarize

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate tetap di level 6% karena inflasi dalam negeri saat ini masih tetap terkendali.

"Untuk rapat dewan gubernur di bulan Februari, BI masih akan memutuskan menahan kebijakan suku bunga acuan pada level yang sama di angka 6%," kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf R Manilet dikutip dari Antara, Selasa (20/2).

Adapun keputusan terkait kebijakan BI Rate akan dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Februari yang berlangsung pada 20-21 Februari 2024.

Yusuf menuturkan, data inflasi mencapai 2,57% pada Januari 2024, atau lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,28%. Namun pada dua bulan berikutnya ada potensi peningkatan inflasi sebagai imbas dari kenaikan harga beras dan faktor musiman bulan ramadan.

Sementara itu, meski nilai tukar rupiah mengalami depresiasi pada awal tahun, namun memasuki Februari 2024, volatilitas nilai tukar juga sudah mulai menurun.

Sepanjang tahun 2024, Yusuf memperkirakan, stabilitas rupiah akan cenderung menguat, didukung oleh meredanya ketidakpastian global, kecenderungan penurunan imbal hasil (yield) obligasi negara maju, serta penurunan tekanan dolar AS.

Ekonomi AS dan India Tetap Kuat

Lebih lanjut, Yusuf mengemukakan bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India tetap kuat berkat konsumsi rumah tangga dan investasi yang terus mendukung.

Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Cina melambat karena konsumsi rumah tangga dan investasi yang masih lesu, dipengaruhi oleh pelemahan sektor properti dan keterbatasan stimulus fiskal dari pemerintah.

Meskipun inflasi di negara maju, termasuk AS, terus mengalami penurunan, namun masih berada di atas target. Di sisi lain, inflasi Cina menurun karena pertumbuhan ekonomi juga melambat.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...