Rupiah Menguat Usai The Fed Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga
“Dolar AS terlihat melemah terhadap mata uang utama dunia dan emerging markets. Hari ini pun, dolar AS berpeluang melemah terhadap rupiah,” ujar Ariston.
Selain itu, data tenaga kerja AS dari ADP juga menunjukkan pelemahan pada periode Februari 2024. Hal ini turut menyumbang terhadap pelemahan dolar AS.
Aristo menyebut, sentimen positif pada pergerakan rupiah pagi ini datang dari Cina. Negara yang merupakan mitra dagang utama Indonesia ini melaporkan surplus neraca perdagangan yang kemungkinan melebihi bulan sebelumnya.
Dengan kondisi itu, Ariston memperkirakan rupiah akan menguat di kisaran Rp 15.620 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.700 per dolar AS.
Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia juga menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,01%, ringgit Malaysia memguat 0,38%, dolar Singapura menguat 0,07%, dolar Hong Kong menguat 0,04%.