Rupiah Melemah Tertekan Data Ekonomi AS dan Konflik Israel
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,30% ke level Rp 15.840 pada perdagangan Rabu (27/3). Sejumlah analis memperkirakan rupiah masih akan melanjutkan pelemahan pada hari ini.
Analis Pasar Uang Lukman Leong misalnya, memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang rebound atau menguat. Salah satunya, karena tertekan kinerja ekonomi AS.
“Penguatan rupiah terjadi setelah data penjual barang tahan lama di AS yang jauh lebih kuat dari perkiraan,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id pada Rabu (27/3).
Lukman menilai, dengan data penjualan barang tahan lama yang lebih baik, makan penurunan suku bunga Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) makin terbuka lebar.
Dengan kondisi itu, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 15.750 - Rp 15.850 per dolar AS pada hari ini.
Rupiah Masih Tertekan Data Pesanan Barang AS
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan dolar AS masih menguat terhadap nilai tukar lainnya pada pagi ini. Indeks dolar AS masih bertahan di atas 104.
Tak berbeda dengan Lukman, penguatan dolar didorong oleh data pesanan barang tahan lama di AS. Tercatat kinerja pemesanan barang tahan lama pada Februari 2024 naik 1,4% dibandingkan bulan sebelumnya yang sempat turun 6,9%.