Rupiah Melemah Setelah Rilis Data Manufaktur Amerika

 Zahwa Madjid
2 April 2024, 09:41
rupiah, dolar amerika,
ANTARA FOTO/Mecca Yumna/Ak/Spt.
Petugas menunjukkan sejumlah lembaran 100 dolar Amerika Serikat di Dolarasia Money Changer Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).
Button AI Summarize

Nilai tukar rupiah melemah 0,24% ke level Rp 15.894 per dolar Amerika pada perdagangan Selasa (2/4). Pelemahan diperkirakan berlanjut sepanjang hari ini.

“Penguatan dolar AS terjadi setelah data manufaktur ISM Amerika yang jauh lebih kuat dari perkiraan,” ujar Analis Pasar Uang Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Selasa (2/4).

Dari dalam negeri, Lukman menilai inflasi yang naik menjadi salah satu pengaruh pelemahan rupiah. Investor menilai kecil peluang bagi Bank Indonesia atau BI akan menaikkan suku bunga.

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, inflasi Maret secara bulanan atau mtm 0,52% dan secara tahunan alias yoy 3,05%. Indeks harga konsumen atau IHK secara bulanan pun meningkat dari 105,58 pada Februari menjadi 106,13 pada Maret.

Untuk jangka panjang, investor mewaspadai data perdagangan Indonesia yang semakin lemah, terutama ekspor karena harga komoditas yang rendah. “Hal ini akan mengurangi kemampuan Indonesia menaikkan cadangan devisa,” ujar Lukman.

Lukman memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang 15.850 - 15.950.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra pun menilai rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini setelah data PMI Manufaktur AS versi ISM Maret di luar dugaan.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...