Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun, Wamenkeu: Rupiah Bakal Tertekan

Patricia Yashinta Desy Abigail
14 Mei 2024, 14:04
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara
Kemenko Perekonomian
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara
Button AI Summarize

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memproyeksikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, Fed Funds Rate belum akan turun dalam waktu dekat. Sebagai imbasnya, suku bunga tinggi ini bakal memberi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Selain itu, Suahasil menjelaskan jika di Eropa dalam beberapa waktu terakhir mengalami periode resesi. Hal ini akan ada tekanan kepada pemberi kebijakan untuk bisa memberikan stimulus perekonomian terutama dalam bentuk penurunan suku bunga.

"Jadi kalau [suku bunga] di Amerika kayaknya belum tentu turun, sebaliknya kalau di Eropa tekanannya diturunkan. Ini membuat model capital dunia mencari tempat paling pas atau akan wait and see dan Indonesia pasti kena imbas," kata Suahasil dalam Grab Business Forum 2024, Selasa (14/5) di Jakarta.

Menurut Suahasil, negara maju seperti Amerika Serikat memang saat ini menentukan kondisi semua negara sebab merupakan salah satu pusat perputaran perekonomian besar global.

Selain Amerika dan Eropa, Cina juga menjadi salah satu pusat perhatian Indonesia. Sebabnya Negeri Tirai Bambu tersebut merupakan salah satu mitra dagang Indonesia terbesar.

"Indonesia memiliki kepentingan dengan Cina dan berharap juga kepada AS dan Eropa bisa bertumbuh supaya Indonesia bisa melaksanakan ekspor," tuturnya.

Suahasil juga optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2% pada 2024. Hal ini seiring capaian pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,11% per kuartal I tahun 2024, sehingga menjadi pertanda baik agar ekonomi Indonesia tetap tumbuh di atas 5%.

Indikator selanjutnya adalah konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga. Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Lalu untuk laju inflasi di Indonesia, kata Suahasil, masih terjaga walaupun dalam situasi suku bunga tinggi.

Menurut data yang disampaikan oleh Suahasil per April 2024, laju inflasi Indonesia mencapai 3% secara tahunan atau year on year (yoy). "Jadi, angka inflasi Apri 2024 sebesar 3% nyaman buat pertumbuhan Indonesia," tuturnya

Selain itu, tingkat pengangguran di Indonesia juga terus mengalami tren penurunan. Suahasil menyampaikan ika tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 7,2 juta.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...