4.614 Penipuan Catut Nama Bea Cukai, Mayoritas Berkedok Belanja Online

Rahayu Subekti
8 Juli 2024, 14:29
Bea Cukai
Bea Cukai
Gedung Bea Cukai

Ringkasan

  • Bea Cukai memperingatkan masyarakat akan penipuan belanja online yang mengatasnamakan mereka, terutama saat libur sekolah.
  • Modus penipuan yang banyak digunakan adalah berkedok online shop, dengan pelaku menyasar pembeli yang berbelanja online dari luar maupun dalam negeri.
  • Ciri-ciri penipuan yang harus diwaspadai antara lain adanya pungutan tidak wajar, menghubungi korban menggunakan nomor pribadi, dan permintaan pembayaran ke rekening pribadi.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memperingatkan masyarakat terhadap modus penipuan belanja online yang mengatasnamakan Bea Cukai. Khususnya pada momen libur sekolah pada akhir Juni hingga pertengahan Juli 2024.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar menyebut musim libur sekolah rawan percobaan penipuan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Salah satu yang harus diwaspadai adalah penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai.

"Modus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai yang paling banyak digunakan adalah penipuan berkedok online shop," kata Encep dalam pernyataan tertulisnya Jumat (6/7) yang dikutip pada Senin (8/7).

Dalam data yang dihimpun Bea Cukai pada 2023, terdapat 4.614 pengaduan penipuan mengatasnamakan Bea Cukai. Penipuan tersebut tercatat dengan tiga modus tertinggi berturut-turut.

Bea Cukai mencatat penipuan berkedok online shop sebesar 50,3% dan penipuan berkedok kirim hadiah sebesar 27,9%. Begitu juga dengan penipuan berkedok pengiriman barang melalui penumpang diplomatic sebesar 16,6%.

Dalam penipuan berkedok online shop, pelaku sengaja menyasar pembeli barang secara online baik pembelian dari luar negeri maupun dari dalam negeri.

"Modus ini cukup variatif, penipu biasanya mulai menawarkan barang bermerek, menawarkan jasa titipan (jastip), menjual barang yang berasal dari black market, atau menawarkan barang yang diperoleh dari lelang," kata Encep.

Ciri-Ciri Penipuan

Ciri-ciri penipuan yang patut diwaspadai masyarakat terkait adanya pungutan yang tidak wajar. Pelaku juga menghubungi korban menggunakan nomor pribadi, mengintimidasi korban, meminta pembayaran menggunakan rekening pribadi, dan penipuan marak terjadi pada akhir pekan atau menjelang hari libur nasional.

Bea Cukai menegaskan, bahwa pihaknya tidak meminta pungutan untuk dikirimkan ke nomor rekening pribadi. "Jika ada permintaan untuk dikirimkan ke rekening pribadi, dapat dipastikan hal tersebut merupakan tindak penipuan," ucap Encep.

Dia menyebut, beberapa tips agar terhindar dari penipuan. Pertama, waspadai pembelian dari luar negeri melalui marketplace atau online shop, maka harus aktif mengecek status barang kiriman pada laman /beacukai.go.id/barangkiriman dan mengonfirmasi kebenaran informasi ke Bea Cukai.

“Apabila ada indikasi penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, silakan mengkonfirmasi ke Bea Cukai. Masyarakat dapat menghubungi pusat kontak Bravo Bea Cukai pada 1500225 atau menghubungi kanal media resmi Bea Cukai,” kata Encep.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...