AS Terancam Gagal Bayar Utang Jatuh Tempo, Menkeu Yellen Peringatkan Kongres
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen, memperingatkan bahwa masa utang jatuh tempo AS akan berakhir pada 14 Januari 2024. Peringatan ini disampaikan melalui surat yang dikirim kepada pimpinan kongres AS pada Jumat, (27/12).
Menurut laporan USA Today pada Sabtu, (28/12) peringatan tersebut muncul di tengah perdebatan sengit terkait Rancangan Undang-undang yang memungkinkan Presiden terpilih AS, Donald Trump, menyerukan penghapusan batas utang.
Dalam suratnya, Yellen menyatakan akan mengambil langkah darurat pada pertengahan Januari 2025 untuk mencegah terjadinya gagal bayar utang. Dia juga mendesak anggota parlemen agar mengambil langkah cepat guna mempertahankan kepercayaan dan kredibilitas AS.
Masa perpanjangan batas utang saat ini dijadwalkan berakhir pada 1 Januari 2025. Departemen Keuangan AS akan mendapat sedikit kelonggaran hukuman karena utang yang belum dibayar diperkirakan berkurang US$ 54 miliar pada 2 Januari 2025, berkat penebusan sekuritas yang dimiliki oleh dana perwalian federal.
Menurut Janet Yellen, ruang gerak tambahan untuk menghadapi utang jatuh tempo akan habis antara 14 hingga 23 Januari 2024. Selama periode tersebut, Departemen Keuangan berencana menggunakan langkah-langkah akuntansi khusus untuk memastikan pemerintah tetap memiliki dana operasional.
Dampak Jika AS Gagal Bayar Utang
Gagal bayar terjadi jika AS tidak dapat membayar pemegang obligasi yang telah meminjamkan uangnya kepada pemerintah. Hingga saat ini, AS belum pernah mengalami gagal bayar, sehingga obligasi treasury AS dianggap sebagai investasi yang sangat aman. Bahkan, beberapa bank menggunakan obligasi ini sebagai penyangga untuk mengurangi risiko investasi.
Namun, jika AS mengalami gagal bayar, dampaknya akan sangat serius bagi ekonomi domestik maupun global. Departemen Keuangan AS memperingatkan bahwa gagal bayar dapat memicu krisis keuangan baru, mengancam pekerjaan, dan mengurangi tabungan warga Amerika.
Sebagai contoh, pada tahun 2013, ketika pemerintah AS hampir gagal bayar sebelum batas utang dinaikkan pada detik terakhir, ekonomi negara tersebut kehilangan 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB).