Wall Street Menguat Usai Harga Minyak Dunia Turun, Nasdaq Melesat 1,52%

Karunia Putri
17 Juni 2025, 06:32
Wall Street
Unsplash.com
Ilustrasi bursa Wall Street, New York Stock Exchange, Amerika Serikat
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks saham di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (16/6) waktu setempat. Kenaikan terjadi seiring turunnya harga minyak dunia lebih dari 1%, setelah kekhawatiran pasar terhadap potensi lonjakan harga energi akibat konflik Israel-Iran mulai mereda.

Dow Jones Industrial Average naik 317,30 poin (0,75%) ke 42.515,09, S&P 500 menguat 56,14 poin (0,94%) ke 6.033,11, dan Nasdaq Composite melonjak 294,39 poin (1,52%) ke 19.701,21. Kenaikan harian Nasdaq terbesar sejak 27 Mei.

Sebelumnya, harga minyak sempat melonjak lebih dari 7% pada Jumat lalu setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran. Namun, ketegangan mulai menurun awal pekan ini seiring harapan gencatan senjata.

Reuters melaporkan bahwa Iran meminta Presiden AS Donald Trump untuk mendorong penghentian serangan udara selama empat hari terakhir. Teheran juga menghubungi Qatar, Arab Saudi, dan Oman untuk menekan Trump memanfaatkan pengaruhnya terhadap Israel.

Sebagai imbalan, Iran disebut bersedia lebih fleksibel dalam negosiasi nuklir. Sementara itu, Perdana Menteri Israel menyatakan negaranya sedang berada di "jalan menuju kemenangan".

“Yang menjadi kartu liar di sini adalah apa yang akan terjadi pada harga minyak. Setiap pergerakan geopolitik kecil bisa berdampak besar terhadap sektor ini dan ekonomi secara keseluruhan,” kata George Young, manajer portofolio di Villere & Co, dikutip dari Reuters (17/6).

Young menambahkan, inflasi dan ketidakpastian dapat membuat konsumen menahan belanja, yang pada akhirnya berdampak pada pendapatan sektor riil.

Pasar kini menanti keputusan kebijakan moneter dari Bank Sentral AS (The Fed) yang akan diumumkan pada Rabu waktu setempat. Konsensus analis memperkirakan suku bunga acuan akan tetap dipertahankan.

Menurut data LSEG, pasar uang menilai terdapat peluang 61,1% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September.

“Suku bunga masih tinggi, dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi pasar. Inflasi yang belum reda menambah ketidakpastian,” ujar Jack Ablin, Chief Investment Officer di Cresset Capital, Chicago.

Ia menambahkan bahwa kombinasi antara suku bunga tinggi dan ketidakpastian global dapat membuat The Fed cenderung menahan diri untuk menurunkan suku bunga acuan.

Selain keputusan The Fed, pelaku pasar juga menanti rilis sejumlah data ekonomi penting pekan ini, termasuk penjualan ritel bulanan, harga impor, dan klaim pengangguran mingguan.

Teknologi Menguat, AMD Melejit Hampir 9%

Sektor teknologi dan layanan komunikasi memimpin penguatan di indeks S&P 500, sementara utilitas menjadi sektor dengan kinerja terburuk.

Indeks Semikonduktor Philadelphia (SOX) melonjak 3,03%, didorong saham Advanced Micro Devices (AMD) yang naik 8,81% setelah Piper Sandler menaikkan target harga saham perusahaan chip tersebut.

Saham UPS dan FedEx juga naik masing-masing 1,1%, usai Trump Organization mengumumkan peluncuran layanan seluler Trump Mobile dan menunjuk kedua perusahaan sebagai mitra logistik.

Sementara saham Sarepta Therapeutics anjlok 42,1% setelah laporan kematian pasien kedua akibat gagal hati akut dalam uji terapi gen untuk penyakit distrofi otot langka. US Steel menguat 5,1% setelah Presiden Trump menyetujui akuisisi perusahaan oleh Nippon Steel senilai US$14,9 miliar.

Di bursa NYSE, rasio saham yang naik terhadap yang turun tercatat 1,97:1, sementara di Nasdaq sebesar 1,9:1. S&P 500 mencatatkan 16 titik tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir.

Nasdaq mencatat 74 titik tertinggi baru dan 96 titik terendah baru. Volume perdagangan di seluruh bursa AS mencapai 17,86 miliar lembar saham, sedikit di bawah rata-rata 20 hari terakhir sebesar 18,14 miliar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan