SKK Migas: Pengembangan Blok Bulu Mandek Pada Studi Pemrosesan Gas

Image title
9 Juli 2021, 16:25
blok bulu, lapangan lengo, skk migas
123RF.com/sergeiminsk
Ilustrasi lifting migas.

SKK Migas menyampaikan bahwa rencana pengembangan Lapangan Lengo di Blok Bulu hingga saat ini masih mandek pada pemrosesan gas. Hal ini karena gas dari blok ini mempunyai kandungan nitrogen oksida (NO2) yang cukup tinggi.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan pengembangan lapangan gas di blok ini membutuhkan kalkulasi yang ekstra hati-hati. Pasalnya perbedaan titik pemisahan maka akan berbeda pula material yang akan dipasang. Hal ini berpengaruh terhadap keekonomian secara umum.

"Gas dari Blok Bulu agak unik, yakni banyak nitrogennya jadi studi selain proses engineering-nya juga terkait dengan studi komersial dan lain-lain," ujar Julius kepada Katadata.co.id, Jumat (9/7).

Oleh karena itu SKK Migas terus mengevaluasi keekonomian proyek ini lantaran harga minyak mentah yang terus merangkak naik hingga menembus level US$ 70 per barel.

Senada, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko mengatakan KrisEnergy selaku operator tengah mengevaluasi untuk pengembangan proyek di Lapangan Lengo. Terutama terkait pemrosesan gas, sehingga kadar CO2 dan N2 yang terdapat di lapangan tersebut dapat ditekan.

Adapun gas dari Blok Bulu ini rencananya akan dipasok untuk kebutuhan Kilang Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban. "Kadar Co2 dan N2 lumayan. Komersialisasi Co2 dan N2-nya lagi dipikirkan," kata dia.

Meski mengandung Co2 dan N2 yang cukup banyak, namun Arief memastikan pengembangan lapangan ini masih cukup ekonomis. Pasalnya volume gas yang ada di Lapangan Lengo mencapai 70 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...