Teknologi CCUS Kunci Tekan Emisi Karbon Target Produksi Migas 2030

Image title
13 Oktober 2021, 15:45
penangkapan karbon, emisi karbon, kementerian esdm
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Teknologi penangkapan, penyimpanan, dan pemanfaatan karbon menjadi kunci untuk menekan emisi gas rumah kaca dalam mencapai target produksi migas 2030.

Kementerian ESDM menyadari target ambisius produksi migas pada 2030 akan mendongkrak emisi karbon. Untuk itu, peran dari teknologi CCUS (carbon capture, utilization, and storage) atau penangkapan dan penyimpanan karbon sangat vital dalam menekan tingkat emisi.

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji mengatakan tengah mencari keseimbangan antara peningkatan produksi migas dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Mengingat Indonesia memiliki target produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030 yang harus dipenuhi.

"Intinya kami ingin capai target 1 juta barel per hari tapi juga memperhitungkan perubahan iklim, emisi rendah," ujar Tutuka dalam diskusi secara virtual, Rabu (13/10).

Menurut Tutuka, strategi pengurangan emisi CO2 dari setiap kegiatan produski migas salah satunya bisa dilakukan melalui teknologi CCUS. Adapun, pilot project untuk implementasi teknologi ini telah dimulai di lapangan Gundih dan Sukowati milik Pertamina.

Kemudian, BP di lapangan Tangguh juga tengah mengembangkan teknologi tersebut. "Tangguh injeksi 30 ton selama 10 tahun mulai 2026 total 200 bscf. Diharapkan bisa simpan 50 juta ton," ujarnya. Simak databoks berikut:

Selain itu, upaya lainnya yakni seperti melalui program zero flaring. Bahkan pemerintah telah menyiapkan aturan tentang Pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2021.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...