Produksi Listrik PLTU Batu Bara di Dunia 2021 Cetak Rekor 10.350 TWh

Happy Fajrian
29 Desember 2021, 13:29
pltu, batu bara, listrik, pembangkit listrik
ANTARA FOTO/Jojon/wsj.
Ilustrasi PLTU.

Produksi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara diprediksi mencapai level tertinggi sepanjang masa tahun ini sebesar 10.350 terawatt jam (TWh), naik 9% dibandingkan tahun 2020. Hal ini mengutip laporan Badan Energi Internasional (IEA) Coal 2021.

Dalam laporannya, IEA menyebutkan bahwa peningkatan tersebut didorong oleh pemulihan ekonomi yang cepat, yang mendorong permintaan listrik jauh lebih cepat daripada yang dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik rendah karbon.

“Kenaikan tajam harga gas alam juga meningkatkan permintaan energi yang bersumber dari batu bara karena secara biaya lebih kompetitif,” tulis laporan IEA, dikutip Rabu (29/12).

Permintaan global untuk batu bara tahun ini, khususnya untuk industri baja, semen, serta pembangkit listrik, diperkirakan meningkat 6%. Laporan IEA mengatakan permintaan batu bara di seluruh dunia "mungkin mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa dalam dua tahun ke depan.

“Produksi batubara diperkirakan akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2022 dipicu tingginya permintaan, dan kemudian permintaannya akan melandai,” tulis laporan IEA.

Sementara itu berdasarkan data Bloomberg New Energy Finance (BNEF), 11 negara G20, termasuk Indonesia, akan membangun pembangkit listrik batu bara berkapasitas 396 Gigawatt (GW). Simak databoks berikut:

Meski menghentikan pendanaan untuk proyek batu bara di luar negeri, Cina masih menjadi negara dengan rencana tambahan kapasitas pembangkit batu bara terbesar. Tiongkok menargetkan ada tambahan kapasitas 247 GW di masa depan.

India menjadi negara dengan tambahan kapasitas pembangkit batu bara terbesar kedua. Kapasitas pembangkit batu bara ditargetkan di negara tersebut ditargetkan meningkat 66 GW.

Indonesia juga menjadi salah satu negara yang berencana menambah kapasitas pembangkit batu bara, yaitu 33 GW. Kapasitas ini jauh lebih besar dari kapasitas PLTU sebesar 9,2 GW yang rencananya dipensiunkan dini sebelum 2030.

Menurut catatan BNEF, tambahan pembangkit batu bara berkapasitas 396 GW ini setara dengan seperempat dari total kapasitas pembangkit batu bara yang sudah ada saat ini di seluruh dunia.

Pukulan Terhadap Upaya Penurunan Emisi Karbon Global

Direktur eksekutif IEA, Fatih Birol, mengatakan bahwa batu bara adalah satu-satunya sumber emisi karbon global terbesar, dan pembangkitan listrik batu bara yang akan mencapai level tertingginya tahun ini merupakan tanda dunia menyimpang dari upayanya untuk menurunkan emisi karbon.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...