Nilai Rubel Anjlok, Bank Rusia Hadapi Rush Setelah Warga Serbu ATM

Happy Fajrian
1 Maret 2022, 09:01
rusia, bank, atm, ukraina, invasi, sanksi
YouTube
Bank rush terjadi di Rusia setelah nilai tukar rubel terhadap dolar anjlok 30% ke level terendah sepanjang sejarah.

Warga Rusia menyerbu anjungan tunai mandiri (ATM) untuk menarik seluruh simpanannya seiring anjloknya nilai tukar rubel terhadap dolar imbas sejumlah sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa atas invasi ke Ukraina.

Antrian pada ATM di berbagai kota di Rusia mengular hingga puluhan meter. Bahkan Sberbank Europe, bank bentukan Bank Sentral Rusia, mengalami kegagalan (default) setelah terjadi penarikan besar-besaran dalam waktu singkat hingga kehabisan likuiditas.

Advertisement

“Sejak Kamis, semua orang menyerbu ATM demi ATM untuk mengambil uang tunai. Beberapa beruntung dan lainnya tidak begitu beruntung,” kata warga St. Petersburg, Pyotr, seperti dikutip The Straits Times, Selasa (1/3).

Nilai tukar rubel anjlok pada Senin (28/2) setelah serangkaian sanksi yang dijatuhkan negara-negara barat, termasuk dikeluarkannya beberapa bank Rusia dari SWIFT, sebuah sistem pesan aman yang digunakan untuk transaksi bernilai triliunan dolar perbankan dunia.

Untuk mengantisipasi jatuhnya rubel lebih dalam, bank sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya hingga dua kali lipat dari 9,5% menjadi 20%. Nilai tukar rubel terhadap dolar AS telah anjlok hingga 30% ke rekor terendahnya sepanjang sejarah 119 rubel per dolar.

Bank sentral Rusia juga menerapkan kebijakan kontrol untuk mengendalikan aliran keluar modal ke luar negeri. Gubernur bank sentral Rusia Elvira Nabiulina mengatakan bahwa sanksi dari AS dan UE telah mencegah pihaknya untuk dapat menjual mata uang asing untuk menopang rubel.

“Ini adalah bank run (rush) yang sudah berlangsung. Bank sentral Rusia juga telah melakukan kontrol modal. Jadi itu menghentikannya agar tidak seburuk yang seharusnya,” Maximilian Hess, pakar ekonomi Rusia dan rekan di Foreign Policy Research Institute, seperti dikutip CNBC.

Kontrol modal berarti, misalnya, dana pensiun Norwegia yang sangat besar, yang mengatakan akan melakukan divestasi dari kepemilikannya di Rusia, tidak dapat menjualnya dengan mata uang asing.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement