Rusia Pertimbangkan Terima Bitcoin untuk Pembayaran Ekspor Migas

Muhamad Fajar Riyandanu
25 Maret 2022, 14:21
Ilustrasi cara mining Bitcoin
Unsplash/Brian Wangenheim
Ilustrasi cara mining Bitcoin

Dihadapkan dengan sanksi berat dari negara-negara barat atas invasi ke Ukraina, Rusia mempertimbangkan untuk menerima mata uang kripto (cryptocurrency) bitcoin sebagai opsi pembayaran untuk penyelesaian transaksi ekspor minyak dan gas (migas)-nya.

Ketua komite bidang energi majelis rendah parlemen Rusia, yang dikenal dengan nama Duma, Pavel Zavalny mengatakan bahwa dengan negara-negara sahabat seperti Cina dan Turki, Rusia bersedia untuk lebih fleksibel dalam hal opsi pembayaran, yakni menggunakan mata uang nasional.

“Kami telah lama mengusulkan ke Cina untuk beralih ke penyelesaian transaksi dalam mata uang nasional, rubel dan yuan. Dengan Turki, itu akan menjadi lira dan rubel. Anda juga bisa memperdagangkan bitcoin,” katanya seperti dikutip dari CNBC.com pada Jumat (25/3).

Nilai Bitcoin naik hampir 4% selama 24 jam terakhir menjadi sekitar US$ 44.000. Harga cryptocurrency melonjak saat pernyataan Zavalny pertama kali melintas di laporan berita.

Pada kesempatan tersebut, Zavalny menegaskan janji Presiden Vladimir Putin untuk meminta negara-negara oposisi atau penentang untuk membayar gas dalam mata uang rubel Rusia. Pengumuman itu membuat harga gas Eropa melonjak.

Langkah tersebut dinilai memunculkan kekhawatiran yang mungkin memperburuk pasar energi yang sudah di bawah tekanan. “Jika mereka ingin membeli, biarkan mereka membayar dalam hard currency, dan ini adalah emas untuk kami, atau membayar sesuka kami, ini adalah mata uang nasional,” kata Zavalny.

AS telah melarang impor minyak Rusia sebagai bagian dari tanggapannya terhadap perang Moskow di Ukraina. Namun langkah tersebut kemungkinan tidak dapat diikuti sekutunya, Uni Eropa, mengingat ketergantungannya yang besar pada energi Rusia.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...