India akan Buka Tambang Batu Bara Raksasa untuk Tangkal Krisis Energi

Happy Fajrian
27 Mei 2022, 17:18
tambang batu bara, india, krisis energi, krisis listrik
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Ilustrasi tambang batu bara.

Perusahaan batu bara milik negara India, Coal India, berencana membuka tambang batu bara terbesar di negara itu sebagai upaya untuk keluar krisis energi seiring melonjaknya permintaan listrik di tengah terpaan gelombang panas.

Juru bicara Coal India, Vinayak Jamwal, mengatakan bahwa tambang batu bara baru Siarmal, di negara bagian Odisha Timur ditargetkan akan memproduksi hingga 50 juta ton per tahun dalam lima hingga tujuh tahun ke depan.

Advertisement

“Produksi awalnya akan dimulai pada Oktober hingga Desember, atau kuartal III tahun ini, pada tingkat 2-5 juta ton per tahun,” kata Jamwal seperti dikutip Reuters, Jumat (27/5).

Saat ini tidak ada tambang di India yang memiliki kapasitas produksi mencapai 50 juta ton per tahun. Tambang batu bara terbesar India saat ini, tambang Gevra, level produksi tertingginya “hanya” 44 juta ton meski ditargetkan dapat memproduksi 52 juta ton per tahun.

Peningkatan produksi batu bara menjadi solusi untuk mengakhiri krisis listrik terburuk di India dalam lebih dari enam tahun. Bencana gelombang panas membuat permintaan listrik melonjak dan memaksa pemerintah untuk membatalkan kebijakan pengurangan impor batu bara.

India juga berencana membuka kembali tambang-tambang yang telah ditutup untuk mengatasi krisis listrik. Namun dengan pembukaan kembali tambang ini dan pembukaan tambang baru akan mengancam target penurunan emisi negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini.

Pemerintah India berencana memasang 450 gigawatt pembangkit listrik energi terbarukan pada 2030. Total kapasitas terpasang pembangkit listrik negara ini mencapai 401 GW di mana 111,4 GW merupakan energi terbarukan atau 27,8%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement