Harga Minyak Terus Naik ke US$118, Produsen Besar Gagal Kerek Produksi

Happy Fajrian
29 Juni 2022, 06:58
harga minyak mentah dunia
Dok. Chevron
Ilustrasi kilang minyak.

Reli kenaikan harga minyak masih berlanjut untuk hari ketiga secara berturut-turut hari ini, Rabu (29/6) dibayangi ketidakmampuan negara produsen besar seperti Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) mengerek produksinya lebih tinggi lagi.

Di sisi lain, pada KTT G7 di Jerman, negara-negara Barat sepakat untuk mencari cara untuk membatasi harga minyak. Ini akan menjadi sanksi bagi Rusia untuk memangkas sumber pendapatan yang bisa digunakan membiayai perang di Ukraina.

Advertisement

Harga minyak acuan global, Brent, pagi ini naik lebih dari US$ 2 per barel ke level US$ 118,27 dibandingkan sesi sebelumnya. Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) juga naik sekitar US$ 2 ke US$ 112,04 per barel.

Para pemimpin G7 telah sepakat untuk menjajaki penerapan larangan pengangkutan minyak Rusia yang telah dijual di atas harga tertentu. Ini bertujuan untuk menguras dana perang Moskow.

Pasalnya, menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA), pendapatan ekspor minyak Rusia melonjak pada Mei meskipun secara volume mengalami penurunan. Ini didorong oleh tingginya harga minyak.

Sanksi negara Barat terhadap produksi minyak dan gas Rusia telah menyebabkan lonjakan tajam harga energi global. Sementara produsen besar lainnya belum mampu meningkatkan produksi untuk mendorong pasokan.

Arab Saudi dan UEA telah dilihat sebagai satu-satunya dua anggota OPEC dengan kapasitas cadangan untuk menebus pasokan Rusia yang hilang dan produksi yang lemah dari negara-negara anggota lainnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement