Bos Freeport: Smelter Manyar Rampung Mei, Mulai Produksi Agustus 2024
PT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan kemajuan pembangunan smelter tembaga kedua mereka di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur, telah mencapai 90,6% pada akhir 2023.
“Puji tuhan Alhamdulillah kami bisa mencapai sesuai dengan target dalam s-curve yang disepakati dengan pemerintah yaitu targetnya 90%. Namun kami bisa mencapai 90,6%,” kata Presiden Direktur Freeport Tony Wenas dalam Mining Outlook 2024 yang dipantau secara daring pada Jumat (2/2).
Meski sudah melampaui target yang ditetapkan, Tony menyebut pihaknya tengah berusaha agar konstruksi smelter ini bisa selesai pada Mei 2024. “Four months to go, jadi kami sedang berusaha sekeras mungkin untuk bisa mencapai 100% untuk smelter tembaganya dan mulai melakukan startup engine on, ignition on,” ujarnya
Guna melakukan engine on ini Tony menyebut dibutuhkan waktu antara 6-10 minggu. “Untuk memastikan bahwa seluruh smelter furnace oksigennya berfungsi dengan baik. Kemudian bagian elektrolisisnya berfungsi dengan sangat baik, baru mulai kita masukkan konsentrat tembaganya,” ucapnya.
Usai memastikan seluruh komponen aman, Tony menyebut langkah selanjutnya yakni mulai memproduksi katoda tembaga pada sekitar Agustus 2024.
“Jadi dibutuhkan waktu 6-10 minggu. Supaya kami bisa pastikan nanti jangan sampai ada kebocoran-kebocoran dan lain sebagainya. Tapi semuanya akan completed Mei 2024 dan sudah bisa in operation, ignition on, engine on,” kata dia.
Meski rencana produksi katoda sudah dimulai pada Agustus 2024, namun Tony menjelaskan pada masa itu produksi tembaga baru belum secara penuh. “Full produksinya akan baru di Desember, karena begitu mulai produksi katoda tembaga itu kan perlu warm up ya, tidak bisa langsung full,” ucap Tony.
Pembangunan smelter yang menghabiskan dana senilai Rp 465 triliun tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 1,7 juta ton anoda maupun katoda tembaga per tahun. Menurut Heri berdasarkan perhitungan angka tersebut, dalam setahun PT Smelting bisa memproduksi sampai 3 juta ton per tahun.
“Tentunya ini memberikan nilai tambah bagi Indonesia, ke depan akan banyak bermunculan industri turunan tembaga di Tanah Air berkat kehadiran smelter Manyar, misalnya copper foil dan industri-industri turunan dari tembaga lainnya,” kata sekretaris perusahaan MIND ID, Heri Yusuf melalui siaran pers.
Hilirisasi sumber daya alam menjadi salah satu strategi utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Pasalnya, lanjut Heri, dengan adanya hilirisasi maka akan menyumbang ketersediaan lapangan pekerjaan dan menciptakan nilai tambah ekonomi dalam negeri.
“Hilirisasi menjadi salah satu mandat yang diberikan pemerintah kepada MIND ID, sehingga kami harus betul-betul menjalankan hilirisasi di sektor industri mineral agar memberikan nilai lebih bagi Indonesia,” ujarnya.