PLN Kelebihan Pasokan Listrik, Kapasitas PLTS di RUPTL Cuma 6,4 GW

Image title
10 September 2021, 10:51
plts, kementerian esdm, ebt, energi baru terbarukan
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021).

Kementerian ESDM memproyeksi kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya alias PLTS atap hingga 2030 rencananya di kisaran 6,4 gigawatt (GW). Hal tersebut mempertimbangkan kondisi kelebihan pasokan atau oversupply listrik yang dialami PLN saat ini.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Chrisnawan Anditya mengatakan dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, besaran kapasitas PLTS yang akan dibangun hingga 2030 yakni 6,4 GW. Adapun pembahasan draft RUPTL 2021-2030 sendiri masih dalam tahap finalisasi.

"Saat ini RUPTL masih difinalisasi. Angka PLTS yang akan dibangun berada pada kisaran 6,4 GW. Di luar RUPTL itu ada target PLTS Atap sebesar 3,6 GW sampai 2025," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (10/9).

Menurut dia RUPTL kali ini akan jauh berbeda jika dibandingkan RUPTL RUPTL 2019-2028 sebelumnya. Dimana dalam RUPTL kali ini porsi energi baru terbarukan (EBT) akan lebih dominan dibandingkan energi fosil. "Yang baru bisa kita lihat untuk EBT angkanya itu totalnya pembangkit baru ini lebih tinggi daripada fosil," katanya.

PLN pun mengklaim RUPTL periode 2021-2030 sebagai yang paling hijau alias ramah lingkungan. Pasalnya, porsi pembangkit EBT yang diusulkan kembali naik menjadi 51,6% dalam draft RUPTL.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa sektor kelistrikan Indonesia dapat mencapai target bauran EBT sebesar 23% pada 2025 dengan mengembangkan PLTS berkapasitas 18 GW. Pengembangan PLTS tersebut kemudian dapat mendatangkan investasi hingga US$ 14,4 miliar (Rp 205 triliun).

Simak potensi EBT Indonesia pada databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...