PLN Ajak Negara G20 Kolaborasi untuk Dorong Transisi Energi Indonesia

Muhamad Fajar Riyandanu
14 Juli 2022, 15:24
transisi energi, g20, emisi karbon, nol emisi karbon
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/YU
Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (5/3/2022).

PLN mengajak semua negara anggota G20 untuk bisa berkolaborasi dalam upaya transisi energi untuk menurukan emisi karbon dan mencapai target netral karbon pada 2060.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan dukungan berupa pembiayaan berbunga rendah, kerangka kebijakan, dan kolaborasi proyek untuk bisa menjalankan proyek transisi energi.

Advertisement

Darmawan menyatakan seluruh upaya transisi energi PLN akan bedampak langsung pada dunia, sehingga upaya PLN dalam menurunkan emisi perlu mendapat dukungan dari sejumlah negara.

"Misalkan saja, emisi karbon yang dihasilkan di Bali saja juga akan berdampak pada Eropa dan Jepang," kata Darmawan dalam Road to G20 Dialogue bertajuk The Global Blended Finance Alliance for MSMEs and Energy Transition, dikutip dari siaran pers pada Kamis (14/7).

Selain itu, ujar Darmawan, PLN membutuhkan biaya US$ 500 miliar atau setara Rp 7.500 triliun dalam kurs Rp 15.000 untuk membangun pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT) guna menjalankan proyek transisi energi atau mencapai target netral karbon 2060.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN bakal membangun pembangkit EBT sebesar sekitar 51,6% dari target penambahan pembangkit baru. Kemudian PLN akan secara bertahap mempensiunkan dini pembangkit berbasis batu bara.

“Kami sadar ini semua belum cukup. PLN juga mengakui tidak bisa melakukan semua ini sendiri,” sambung Darmawan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Luky Alfirman, menjelaskan Pemerintah Indonesia terbuka atas skema kerja sama energi bersih demi mencapai target pengurangan emisi global.

Indonesia mendorong adanya skema Blended Finance yang mampu menjadi win-win solution dari sisi investasi. “Blended Finance jadi salah satu cara untuk solusi pendanaan transisi energi. Saya yakin semua negara ingin mencapai cita-cita ini. Maka perlu kerja sama untuk bisa mencapai hal tersebut,” ujar Luky.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement