IHSG Berpotensi Melemah, Analis Rekomendasi Saham Properti
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (28/6), dan bergerak di rentang 6.921-7.074. Sebelumnya, indeks ditutup melemah 0,28% di level 6.996,456 pada akhir perdagangan Selasa (28/6).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih memiliki kecenderungan bergerak sideways dengan potensi tekanan yang masih akan membayangi. Hal ini diakibatkan oleh tekanan yang terdapat pada harga komoditas.
"Itu turut menjadi sentimen yang kurang baik terhadap pergerakan saham-saham yang berkaitan dengan harga komoditas," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (29/6).
William pun merekomendasikan saham Summarecon Agung (SMRA), Alam Sutera Realty (ASRI), Pakuwon Jati (PWON), Bumi Serpong Damai (BSDE), Wijaya Karya Beton (WTON), Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Ina Perdana (BINA), dan Unilever Indonesia (UNVR).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan bahwa, IHSG berpeluang untuk rebound dan melanjutkan tren naik jangka pendek sebelumnya, karena IHSG masih tertahan oleh Fibonacci retracement 50% di level 6.965 sebagai support minor.
Titik resisten IHSG hari ini diperkirakan ada pada posisi 7.100, 7.138 dan 7.200, sedangkan titik support ada di posisi 6.940, 6.905 dan 6.860.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan untuk hold atau take profit sebagian di level 4.420 pads saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Ia juga merekomendasikan untuk hold atau take profit sebagian di level 7.300 pada Indofood Sukses Makmur (INDF).
Selain itu, ia merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham XL Axiata (EXCL) di rentang harga 2.470-2.550. EXCL sedang dalam koreksi minor dengan support terdekat di level 2.530 yang terbentuk oleh Fibonacci retracement 38,2% dan akan membuka peluang menguat menuju target di level 2.930 jika harga naik di atas 2.720.
Kemudian Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham Vale Indonesia (INCO) di rentang harga 5.300-5.450, serta hold atau trading buy saham Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) di rentang harga 5.600-5.800.