Tepatkah Membandingkan Kebijakan Harga BBM di Indonesia dan Malaysia?

Komaidi Notonegoro
Oleh Komaidi Notonegoro
9 Desember 2022, 07:05
Komaidi Notonegoro
Ilustrator: Joshua Siringoringo | Katadata
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute dan Pengajar Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti

Kesimpulan tersebut tampak benar jika hanya dilihat dari aspek bahwa bensin RON 95 di Indonesia merupakan BBM non-subsidi yang berarti kebijakan harganya menggunakan harga wajar. Jika Malaysia dapat menjual bensin RON 95 sekitar Rp 7.152 per liter, harga di Indonesia yang ditetapkan sekitar Rp 13.608 per liter dapat disimpulkan kemahalan, tidak transparan, dan mencari untung terlalu besar.

Penarikan kesimpulan berdasarkan basis data tertentu yang tidak disertai informasi yang lebih utuh dapat berpotensi menyesatkan. Dalam konteks perbandingan tersebut, sangat penting untuk mengetahui bahwa bensin RON 95 merupakan BBM yang mendapat subsidi oleh Pemerintah Malaysia. Karena itu, menjadi tidak tepat jika membandingkan harga bensin RON 95 antara Indonesia dan Malaysia.

Model formula antara Indonesia dan Malaysia yang tidak sama juga menjadi penyebab mengapa perbandingan harga BBM antara kedua negara tidak dapat sepenuhnya dilakukan. Formula harga BBM di Malaysia menggunakan automatic pricing mechanism (APM), yaitu sistem float terkelola yang menyebabkan harga BBM Malaysia berubah setiap minggu karena mengikuti harga pasar minyak mentah.

Sementara, jika mengacu pada Permen ESDM No.20/2021 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, formula harga BBM di Indonesia untuk setiap bulan dihitung dengan menggunakan rata-rata harga minyak (indeks pasar) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dengan kurs beli Bank Indonesia periode tanggal 25 pada dua bulan sebelumnya sampai tanggal 24 satu bulan sebelumnya.

Kondisi ekonomi terutama kemampuan fiskal antara Indonesia dan Malaysia juga menjadi penyebab mengapa harga BBM di kedua negara dapat berbeda. Dalam hal ini, kondisi ekonomi dan fiskal memberi ruang bagi Pemerintah Malaysia untuk dapat memberikan subsidi BBM yang secara relatif lebih besar dibandingkan Indonesia.

Data menunjukkan, pada 2021 nilai APBN Malaysia sebesar Rp 1.161 triliun. Dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama sebanyak 32,79 juta jiwa, kapasitas APBN per kapita Malaysia sebesar Rp 35.422.331. Sementara nilai APBN Indonesia pada tahun yang sama sebesar Rp 2.011 triliun. Dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama sebanyak 276,40 juta jiwa, kapasitas APBN per kapita Indonesia sebesar Rp 7.276.943.

Perbedaan kapasitas fiskal juga tercermin dalam kemampuan anggaran subsidi BBM dan LPG yang dapat diberikan oleh kedua negara. Pada tahun anggaran 2021, pemerintah Malaysia memberikan subsidi BBM dan LPG sebesar Rp 47,52 triliun atau setara dengan Rp 1.449.664 per kapita. Sementara Indonesia pada tahun yang sama memberikan subsidi BBM dan LPG sebesar Rp 83,78 triliun atau setara Rp 303.137 per kapita.

Kebijakan harga BBM di Malaysia juga menggambarkan bahwa penerapan kebijakan harga BBM murah tidak selalu terkait dengan tingkat kesejahteraan, tetapi lebih pada kapasitas fiskal dan politik anggaran. Tidak selalu bahwa negara yang lebih miskin akan menerapkan harga BBM yang lebih murah. Faktanya Malaysia dengan pendapatan per kapita US$ 11.452 dapat menjual BBM lebih murah dibandingkan Indonesia yang pendapatan per kapitanya baru US$ 4.290.

Dari data dan informasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa membandingkan harga BBM antarnegara pada dasarnya tidak sepenuhnya keliru. Akan lebih proporsional dan edukatif jika disertai dengan membandingkan kondisi ekonomi, kemampuan fiskal, dan bentuk kebijakan yang diberlakukan pada masing-masing negara.

Halaman:
Komaidi Notonegoro
Komaidi Notonegoro
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke opini@katadata.co.id disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...