Investasi Hulu Migas dan Outlook 2023

A. Rinto Pudyantoro
Oleh A. Rinto Pudyantoro
27 Januari 2023, 12:12
A Rinto Pudyantoro
Ilustrator: Joshua Siringo Ringo | Katadata
SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan peninjauan pompa angguk di lokasi Sumur Bor Lapangan Duri, Riau (30/12/2022).

Data 2022 memperlihatkan, dari 22 sumur temuan baru, sebanyak 13 sumur ditemukan gas bumi, delapan  sumur menghasilan minyak bumi dan gas bumi. Hanya satu sumur saja yang potensial menghasilkan minyak bumi.

Juga teridentifikasi hanya dua sumur saja ditemukan di Indonesia bagian timur, persisnya di Papua Barat. Sedangkan sisanya 20 di area ‘gemuk’, yaitu Sumatera, Jawa dan Kalimantan Timur.

Pada paparan SKK Migas untuk target eksplorasi 2023 sayangnya tidak menyertakan lokasi eksplorasi. Seberapa banyak kegiatan eksplorasi yang diarahkan ke Indonesia bagian timur dan  barat.

Potensi yang tidak tergarap lebih banyak di  bagian timur. Demikian juga dengan eksplorasi diarahkan untuk mendapatkan minyak bumi atau gas bumi. 

PRODUKSI MIGAS PERTAMINA EP TARAKAN FIELD
Produksi migas Pertamina EP Tarakan Fiels. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.)

Peluang dan Tantangan Investasi Migas

Intelligence Energy merilis estimasi belanja modal perusahaan minyak pada 2023, khususnya untuk hulu migas. Angkanya diperkirakan mencapai US$ 485 miliar. Gairah investasi salah satunya dipicu oleh pelonggaran kebijakan perpajakan di beberapa negara Eropa, terutama Inggris.

Sementara perang Rusia-Ukraina masih akan berlangsung tahun ini. Kalaupun terjadi perjanjian genjatan senjata di pertengahan tahun, dampak sampai akhir tahun tetap akan terasa.

Pasar minyak bumi dan gas bumi diperkirakan tetap bergejolak. Shock dua peristiwa itu sedikit menekan harga minyak dunia. Hingga akhir tahun harganya masih berada di atas US$ 70 per barrel. 

Bagi Indonesia, tentu ini menjadi sebuah peluang. Dengan optimisme dan logika bisnis, wajar bila SKK Migas mematok target investasi pada 2023 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, seperti mata uang yang memiliki dua sisi, di dalam peluang terkandung tantangan. Artinya, kesempatan itu bila diambil menjadi sebuah tantangan untuk mewujudkannya. 

Para pakar ekonomi memprediksi di pertengahan tahuni ini akan terjadi resisi ekonomi global. Output aggregate menurun yang disebabkan penurunan aktifitas bisnis. Sudah pasti akan diikuti dengan penurunan permintaan energi secara global.

Di sisi lain, transasi energi mendekati 2030 bergerak lebih cepat dan semakin menguat. Beberapa pengamat mempercayai transisi ini lebih deras dari perkiraan semula.

Upaya menghilangkan energi fosil dan mengubah dengan energi baru terbarukan (renewable energy) akan datang lebih cepat. Kira-kira 10 tahun lebih cepat. Dengan begitu, di tahun-tahun yang akan datang, ada kecenderungan penurunan porsi investasi untuk hulu migas secara global. 

Misalnya, Chevron berencana menginvestasikan US$ 2 miliar pada proyek rendah karbon. Termasuk US$ 500 juta untuk menurunkan intensitas karbon dari operasi tradisionalnya dan US$ 1 miliar lainnya untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar terbarukannya.

Lalu, BP dengan semangat ‘more $ for new energy’, mengubah dirinya, Dari  semula disebut sebagai energy company menjadi green energy company. 

Perusahaan minyak multinasional, mulai mendapat tekanan dari aktivis lingkungan hidup, perbankan, investor dan juga pemerintah untuk memiliki model bisnis baru yang mengarah pada energi hijau.

Mulai nampak gerak-gerik para pemilik uang dan lembaga keuangan penyedia jasa pinjaman, yang mensyaratkan perusahaan minyak untuk mengubah arah, meninggalkan energi fosil dan berpindah ke terbarukan bila  membutuhkan dukungan dana. 

Negara-negara pemilik sumber daya alam minyak dan gas bumi harus bermain cantik, mengundang investor dengan memberikan iming-iming return of investment yang memadai. Indonesia harus berbenah. Bila tidak, maka akan menjadi pilihan investor di urutan bawah. 

Halaman:
A. Rinto Pudyantoro
A. Rinto Pudyantoro
Dosen Ekonomi Energi Universitas Pertamina dan Penulis Buku Bisnis Migas
Editor: Sorta Tobing

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...