Pengusaha hotel juga melihat minimnya konsep yang diperkenalkan pemerintah di masing-masing kawasan membuat tak banyak pengusaha berani mengambil risiko. Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mencontohkan, sulit mengembangkan Mandalika apabila hanya mengandalkan MotoGP yang hanya berlangsung setahun sekali. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah dapat memetakan daya tarik utama kawasan-kawasan tersebut. "Itu yang saya lihat belum matang di Mandalika," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (24/7).

Belum lagi investasi hotel ataupun resor merupakan jenis penanaman modal jangka panjang yang memerlukan dukungan seperti konektivitas penerbangan reguler. Oleh sebab itu, masih banyak perusahaan yang masih bolak-balik berinvestasi di wilayah yang sebenarnya sudah jenuh. "Selain Bali, ada juga Yogyakarta (yang terbukti telah berkembang sektor pariwisata)," kata Hariyadi yang merupakan anak pendiri jaringan hotel Sahid Group ini.

Tren Penanaman Modal Kawasan Borobudur

TahunPMAPMDN
2015US$ 9,6 jutaRp 116,7 miliar
2016US$ 2,1 JutaRp 29,7 miliar
2017US$ 5,4 jutaRp 44,6 miliar
2018US$ 3,4 jutaRp 4,5 triliun

Sumber: Data BKPM diolah Kemenpar

Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah S. Thaib memahami pengembangan Bali Baru sangat berat. Selain membangun infrastruktur konektivitas, pemerintah bersepakat memberi insentif pajak melalui revisi Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2015 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Revisi aturan ini diharapkan menambah ketertarikan investor untuk berinvestasi di KEK pariwisata. "Jadi dalam aspek pajak akan menarik, ada penghematan 10-20% (bagi perusahaan yang masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," kata Hiramsyah, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pokja KEK Pariwisata, kepada Katadata.co.id.

Terkait konsep dan ekosistem wisata, Hiramsyah mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata telah membuat Integrated Tourism Master Plan (ITMP) di sejumlah titik Bali Baru. Selain itu pembentukan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di titik Bali Baru itu juga akan menghidupkan banyak atraksi wisata. 

"Jadi kalau bicara master plan-nya, Borobudur itu mencakup Joglosemar, Mandalika mencakup (wisata) seluruh Lombok, dan Labuan Bajo itu mencakup seluruh Flores," kata dia.

Tren Investasi ke KEK Mandalika

TahunPMAPMDN
2015US$ 9,8 jutaRp 10,6 miliar
2016US$ 10,9 jutaRp 6,3 miliar
2017US$ 10,9 jutaRp 20 miliar
2018US$ 18,3 jutaRp 52,7 miliar

Sumber: BKPM diolah Kemenpar

Baik Hiramsyah maupun Hariyadi mengatakan faktor lain yang diperlukan adalah keberanian pengusaha atau jaringan hotel menjadi pionir di kawasan wisata baru itu. Pemerintah akan mendatangkan beberapa nama besar agar mau masuk kawasan wisata anyar tersebut. Salah satu nama besar yang masuk adalah Vinci, perusahaan konstruksi asal Prancis, dengan investasi hampir Rp 30 triliun di Mandalika.

"Kami tidak berharap 10-20 investor yang masuk, dua-tiga saja tapi tampak dan kami pilih nama besar sehingga begitu masuk akan jadi endorser," kata Hiramsyah.

Public Relations Director Traveloka Sufintri Rahayu mengatakan, akselerasi dukungan aplikator terhadap jumlah pemesanan ke kawasan wisata baru juga tergantung regulasi pemerintah. Traveloka akan memanfaatkan 40 juta penggunanya untuk mempromosikan akomodasi menuju Bali Baru. "Kami sudah ada seksi khusus untuk promosi Bali Baru," katanya.

(Baca: Infrastruktur yang Mendekatkan 10 Bali Baru)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement