Di samping itu, pemerintah akan memperpanjang diskon listrik kepada 32,6 juta pelanggan yang semula berakhir September hingga Desember. Tambahan anggaran diskon listrik 450 Va dan 900 Va sebesar Rp 1,91 triliun sehingga total anggaran untuk program ini mencapai Rp 9,49 triliun.

"Kam juga akan memperpanjang bantuan rekening minimum biaya beban yang biasa diminta pengusaha kecil kepada 1,14 juta pelanggan hingga Desember. Ada tambahan anggaran Rp 420 miliar," ujarnya.

Program Prakerja, menurut Sri Mulyani, yang semula diberikan kepada 5,6 juta peserta dengan anggaran Rp 20 triliun akan ditambah Rp 10 triliun untuk 2,8 juta peserta. Dengan demikian. total anggaran mencapai Rp 30 triliun untuk 8,4 juta peserta.

"Berdasarkan beberapa survei, program prakerja ini mampu membantu mereka yang belum bekerja atau terkena PHK," katanya.

Selain itu, Sri Mulyani memperpanjang subsidi kuota untuk 38,1 juta siswa atau tenaga pendidik hingga Desember 2021. Alokasi anggaran ditambah Rp 5,54 triliun sehingga total anggaran mencapai Rp 8,53 triliun.

Pemerintah  juga akan mempercepat penyaluran BLT Desa yang baru tersalurkan kepada 1 juta keluarga dari 8 juta kaluarga sasaran dengan merelaksasi sejumlah aturan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 28,8 bulan untuk penyaluran selama 13 bulan dengan manfaat Rp 300 ribu/keluarga/bulan.

"Di luar itu semua, ada APBD yang ditujukan untuk perlindungan sosial Rp 12,11 triliun dan Rp 13,35 triliun untuk pemberdayaan ekonomi. Pemberdayaan ekonomi ini untuk UMKM dan PKL" ujarnya. 

Ia menjelaskan, realisasi anggaran daerah ini masih sangat minim dan baru terserap Rp 2,6 triliun dari total alokasi Rp 25,4 triliun. Sri Mulyani pun berharap anggaran ini dapat terserap dan membantu masyarakat terdampak. 

 

Efek Negatif Tak Hilang dengan Bansos

Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Piter Abdullah mengatakan, tambahan bantuan sosial merupakan upaya agar rakyat yang terdampak PPKM darurat menerima uluran tangan pemerintah.

"Banyak masyarakat yang selama PPKM darurat akan kehilangan pekerjaan, dirumahkan, sekaligus kehilangan penghasilan. Mereka adalah sasaran penerima bansos," kata Piter.

Meski pemerintah menggelontorkan ratusan triliun dana bansos, Piter menekankan bantuan ini tidak dapat menggantikan keseluruhan penerimaan yang hilang akibat PPKM darurat. Penurunan daya beli masyarakat tetap akan terjadi. 

Ia memperkirakan konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini akan menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, menurut Piter, konsumsi rumah tangga masih berpotensi positif dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Ini bergantung pada berapa lama PPKM darurat. Jika diperpanjang hingga enam pekan, ada peluang konsumsi masih tumbuh positif meski kecil," kata Piter. 

Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai perpanjangan PPKM darurat akan memukul ekonomi lebih dalam, khususnya pada sektor-sektor yang terkait mobilitas masyarakat. Ia menduga banyak perusahaan yang akan mengajukan penundaan bayar utang bahkan pailit pada kuartal ketiga. 

"Tidak menutup kemungkinan dampaknya memicu PHK Massal di berbagai sektor. Skenario terburuk pertumbuhan ekonomi kuartal III terkontraksi 0,5% dengan batas atas pertumbuhan positif 1,5%," katanya. 

Ia menilai bansos yang diberikan tidak cukup jika hanya Rp 300 ribu/bulan/keluarga. Bhima mengusulkan pemerintah memberikan bansos tunai mencapai Rp 1 juta per keluarga per bulan. Selain itu, untuk mencegah PHK massal, ia mengusulkan agar subsidi massal upah dilanjutkan dengan nominal bantuan Rp 5 juta per pekerja selama tiga bulan. 

Sri Mulyani sebelumnya menjelaskan dua skenario pertumbuhan ekonomi berdasarkan implementasi PPKM darurat. Pertama yakni skenario moderat dengan asumsi PPKM Darurat berlangsung hingga akhir Juli. Dalam skenario ini, pertumbuhan ekonomi kuartal III diperkirakan sekitar 4,6% dan kuartal IV sekitar 5,9%.

Kedua yakni skenario berat dengan asumsi PPKM darurat berlangsung hingga Agustus. Dalam skenario ini, ekonomi kuartal III tumbuh 4% dan kuartal IV tumbuh 4,6%. 

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement