Berkaca dari penularan varian Delta, para pengamat menyarankan agar pemerintah melakukan tiga langkah antisipasi. Pertama, membatasi pelaku perjalanan dari negara yang sudah terkonfirmasi kasus Omicron. Kedua, memperpanjang masa karantina. Terakhir, survey genomika.

Per 28 November 2021, pemerintah telah memperpanjang masa karantina bagi warga negara asing (WNA) ataupun warga negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan dari luar negeri menjadi tujuh hari dari sebelumnya hanya tiga hari. 

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, aturan itu berlaku bagi WNA yang dalam 14 hari terakhir berkunjung atau berada di Afrika Selatan, Lesotho, Eswatini, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Malawi, Zambia, Angola, dan Hong Kong.

Dicky memperkirakan gelombang ketiga dapat terjadi di negara ini. “Yang rawan adalah populasi yang belum memiliki imunitas, entah belum vaksinasi atau terinfeksi,” ujarnya. Dalam hitungannya, sekitar 40% penduduk Indonesia dalam kondisi rawan.

Varian baru virus corona bukan satu-satunya faktor yang menjadi dasar prediksi tersebut. Faktor lain yang tak kalah penting adalah pengabaian 5M, lemahnya 3T dan survey genomika, serta kurang maksimalnya vaksinasi.

Sebagai informasi, 5M adalah mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Sedangkan 3T adalah tes (testing), telusur (tracing), dan tindak lanjut (treatment). 

Pandu menyebut gelombang ketiga dan kenaikan PPKM hingga level ketiga adalah ketakutan yang tidak perlu. Semua wilayah cukup menjalankan pembatasan sesuai level masing-masing tapi diperketat. Semua masyarakat harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan atau prokes.

Sampai saat ini efek infeksi Omicron kepada manusia dan kemampuannya menghindari antibodi masih belum tergambar dengan jelas. Butuh waktu dua hingga empat minggu untuk meneliti varian ini lebih lanjut.

WHO sedang berkoordinasi dengan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami Omicron. Studi yang  berlangsung termasuk penilaian penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), kinerja vaksin dan tes diagnostik, dan efektivitas pengobatan.

Organisasi ini pun merekomendasikan agar setiap individu tetap menegakkan disiplin prokes guna mencegah penularan Omricon. Langkah paling efektif yang utama adalah dengan menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain. 

Lalu, memakai masker, dan membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi. “Hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai, menjaga tangan tetap bersih, batuk atau bersin ke siku atau tisu yang tertekuk, dan vaksinasi," tulis WHO pada situs resminya. 

Untuk setiap negara, WHO mendorong adanya peningkatan pengawasan dan perunutan kasus. Termasuk di dalamnya adalah berbagi urutan genom pada database yang tersedia untuk umum dan melaporkan kasus atau klaster awal.

Setiap negara juga didorong untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kapasitas medisnya. Yang tak kalah penting adalah menyelesaikan masalah ketidakadilan dalam akses vaksin Covid-19.

Pembatasan WNA Masuk Indonesia
Ilustrasi pembatasan warga negara asing atau WNA masuk Indonesia. (ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.)

Omicron Bayangi Pemulihan Ekonomi Nasional

Presiden Joko Widodo mengatakan kebijakan untuk mengantisipasi Omicron harus diterapkan sedini mungkin. Dengan begitu, program reformasi struktural dan pemulihan ekonomi nasional tidak terganggu.

Jokowi mengingatkan agar jajaran pemerintah pusat dan daerah tetap waspada karena pandemi belum berakhir. Menghadapi ketidakpastian ini, Presiden mengatakan, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022 telah disusun sebagai instrumen fiskal yang responsif, antisipatif, dan juga fleksibel. 

Terdapat enam fokus kebijakan utama pada APBN 2022. Pertama, melanjutkan kebijakan pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan. Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat yang kurang mampu dan rentan.

Kemudian, peningkatan sumber daya manusia yang unggul. Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan kemampuan adaptasi teknologi. Selanjutnya, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah.

"Keenam, melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero based-budgeting agar belanja lebih efisien," ucap Jokowi, kemarin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyebut pemerintah mulai mewaspadai kehadiran varian baru tersebut.  “Kami sangat waspada dan mencermati apa yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia termasuk meningkatnya kasus atau mutasi Omicron,” katanya tadi siang.

Sejauh ini, ia optimistis pemulihan ekonomi dalam negeri akan terus terakselerasi. Indonesia telah berhasil melewati dua momen puncak kasus Covid-19. Yang pertama adalah usai libur Natal dan Tahun Baru 2020. Terakhir, saat Juli hingga Agustus 2021 ketika muncul varian Delta. 

Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi tahun ini di angka 3,5% sampai 4%. Sri Mulyani memastikan fiskal pemerintah akan terus mendukung hingga tahun depan mengingat masih adanya ketidakpastian pada perkembangan Covid-19.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora, Antara
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement