Dalam forum yang sama, Kepala Ekonom the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Fukunari Kimura menyebut rantai pasok global sebetulnya terbukti tangguh di masa pandemi Covid-19. Ia mencontohkan neraca dagang Amerika Serikat dan Jepang dengan Cina justru merangkak naik pada 2021. 

“Rezim perdagangan WTO tetap harus dipertahankan,” ujarnya.

KEMENKEU BERIKAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
KEMENKEU BERIKAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.)

Rekomendasi T20

Dalam dokumen ‘T20 Communique’ para think tank menyebut tensi politik global, kusutnya rantai pasok yang diikuti dengan krisis energi, pangan dan inflasi tinggi telah menyebabkan pemulihan ekonomi terganggu. 

“Memperkuat rantai pasok global dan regional melalui kolaborasi dan peningkatan perdagangan harus menjadi prioritas,” tulis para peneliti di T20.

Kelangkaan komoditas, terutama pangan dan energi, telah memicu banyak negara menerapakn proteksi ketat yang dalam bentuk ekstremnya berupa pelarangan ekspor. “Memang ini godaan yang tidak terhindarkan bagi setiap negara untuk melindungi produknya sendiri. Tapi dalam jangka panjang justru akan berbahaya,” kata Co-Chair T20, Yose Rizal Damuri. 

Hambatan perdagangan berupa dumping dan ‘subsidi ilegal’ juga kerap dilakukan oleh banyak negara. Akibatnya, transparansi perdagangan global akan sulit tercapai yang membuat rantai pasok global kian terganggu. Merevitalisasi peran World Trade Organization (WTO) untuk menjamin rezim perdagangan terbuka bisa menjadi solusi menangani krisis rantai pasok dan inflasi.

Reformasi Peran WTO

“Regulasi WTO dalam Putaran Doha sepertinya memang sudah melempem. Jadi perlu dilakukan reformasi untuk memasukkan regulasi-regulasi baru,” kata Pengamat Perdagangan Deny W. Kurnia, kepada Katadata.

Deny menyebut perundingan-perundingan ini bisa dilakukan secara bertahap untuk poin-poin tertentu. Selain itu konsep free trade agreement (FTA) yang hanya melibatkan beberapa negara bisa lebih didorong. 

“FTA bisa mendorong pergerakan arus barang dan jasa,” katanya.

Namun ia menilai aspek politis bisa menjadi tantangan besar dalam mendorong keterbukaan perdagangan. Deny melihat minat negara-negara di dunia untuk keterbukaan dagang sudah sangat kecil. 

“Makin ke sini perdagangan makin dikucilkan karena dampaknya tidak serta merta merata kepada setiap negara,” ujarnya.

PERTEMUAN TIIWG G20 KEDUA
PERTEMUAN TIIWG G20 KEDUA (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.)
 

Deny menilai Indonesia punya peran besar dalam perhelatan G20 untuk mendorong keterbukaan perdagangan. Apalagi Indonesia telah membentuk Trade, Investment, and Industry Working Group untuk mendukung gelaran Presidensi G20.

“Ini terobosan penting karena sebelumnya tidak melibatkan ‘industri’ dalam perundingan G20,” kata Deny.

Padahal menurutnya, industrialisasi harus menjadi satu kesatuan tak terpisahkan dengan perdagangan dan investasi. Industrialisasi terutama harus dilakukan pemerintah di sektor-sektor di mana kinerja perdagangan kita tidak terlalu baik. 

“Kelangkaan barang selalu menyebabkan inflasi. Keterbukaan perdagangan bisa mengatasi masalah itu,” katanya. 

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama

Think 20 (T20) merupakan forum kerja sama lembaga think tank dan penelitian dari seluruh negara anggota G20. Forum ini bertujuan memberi rekomendasi kebijakan berbasis penelitian untuk menjadi pertimbangan para pemimpin negara anggota G20 yang dituangkan dalam T20 Communique.

Unduh T20 Communique Handbook di sini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement