PENDAFTARAN KARTU PRAKERJA GELOMBANG KEDUA
PENDAFTARAN KARTU PRAKERJA GELOMBANG KEDUA (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.)

Belajar dari Praktik di Negara Lain

Selain skema pembiayaan, Prakerja masih meneruskan pola pemberian pelatihan yang sama dengan semasa pandemi. Peserta mendaftar di platformnya. Jika terpilih, dia dapat membeli beberapa pelatihan yang tersedia. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan mendapat insentif.

Pola tersebut berbeda dengan platform pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) di Singapura, yakni Work-Study Programme. Program ini menyasar penduduk yang sudah menyelesaikan pendidikan formal, tetapi masih ingin lanjut belajar dan bekerja pada saat yang sama.

Direktur Eksekutif Institute for Adult Learning (IAL) Singapura Yeo Li Pheow mengatakan Work Study Programme bertujuan mencocokkan kemampuan yang dimiliki peserta dengan kebutuhan tempat kerjanya.

“Hal yang penting dalam Work Study Programme adalah harus ada komitmen dari pemberi kerja untuk ikut berpartisipasi dalam program ini,” kata Yeo di ILLC pada Selasa lalu.

Menurut dia, tenaga kerja adalah modal bagi perusahaan atau pemberi kerja di Singapura. Karena itu, keterlibatan perusahaan dapat menguntungkan mereka pula.

Dengan skema tersebut, perusahaan dapat meningkatkan kemampuan dan mempertahankan tenaga kerjanya. Hingga pertengahan 2022, Work-Study Programme telah diikuti oleh 9.000 peserta dan lebih dari 1.900 perusahaan sejak pertama kali dilaksanakan pada 2015.

Selain Singapura, Korea Selatan juga punya pendekatan berbeda dalam menerapkan pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat di negaranya.

Presiden National Institute for Lifelong Education (NILE) Korea Selatan Kang Dae Joong mengatakan institusinya tidak hanya menekankan pembelajaran hard skill (keterampilan teknis), tetapi juga soft skill yang membuat seseorang mampu dan akan terus mempelajari hard skill baru.

“Belajar bukan hanya diterjemahkan dalam bentuk kurikulum, tetapi dalam setiap aspek kehidupan,” kata Kang dalam lokakarya “Adult Learning and Education and Wellbeing” di ILLC, Bali.

Misalnya, NILE memiliki pusat pembelajaran bagi para orang tua. Mereka didukung untuk meningkatkan kapabilitas sebagai orang tua, seperti cara berkomunikasi, mengajarkan kebiasaan di meja makan, dan berpartisipasi dalam kehidupan anak, terutama di bidang pendidikan.

Dengan begitu, para orang tua mampu mengajarkan dan menurunkan soft skill yang berguna bagi anak-anak mereka. Kemudian, dapat mendorong anak-anak ini untuk menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi.

Pusat pembelajaran orang tua tersebut tercatat sudah mencapai 103 unit pada 2021. Jumlah itu tersebar di berbagai provinsi di Korea Selatan.

Dalam lokakarya terpisah di ILLC, Koordinator Partnership for Australia-Indonesia Research di Australia-Indonesia Centre Hasnawati Saleh pun mengatakan soft skill dapat meningkatkan kerja sama tim di tempat kerja, bahkan bisa berdampak baik terhadap karier seseorang.

Hasnawati merinci beberapa soft skill yang seringkali dibutuhkan di dunia kerja, seperti penyelesaian masalah, berpikir kritis, dan kepemimpinan. Kemampuan ini dapat ditumbuhkembangkan melalui sistem pengajaran (pengajar, cara belajar-mengajar, dan tugas) yang mumpuni di berbagai jenjang pendidikan dan platform pelatihan.

Jika berkaca dari pembelajaran sepanjang hidup di Singapura dan Korea Selatan, pemerintah Indonesia melalui Prakerja harus turut belajar dan berbenah. Salah satunya, keterlibatan sektor swasta yang kini hanya sebagai fasilitator pelatihan dan pendukung platform tersebut.

Partisipasi sektor swasta sebagai pemberi kerja dalam platform semacam ini, seperti di Singapura, berpotensi menyelesaikan masalah mismatch yang masih menjadi momok bagi tenaga kerja di Tanah Air.

Halaman:
Reporter: Andrea Lidwina
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement