Upaya Kita Gandeng Investor Sangat Intensif

Image title
Oleh Tim Redaksi
10 Februari 2020, 09:14
Arifin Tasrif
Ilustrator: Joshua Siringo ringo | Katadata
Menteri ESDM Arifin Tasrif

Tentu saja melakukan proses-proses investasi, sehingga potensi energi itu bisa termanfaatkan. Program ini akan sangat besar, dan kita memang membutuhkan partner. Kita butuh pembinaan yang besar, kita butuh teknologi yang paling advance, yang terkini. Untuk itu, bagaimana kita bisa memudahkan para investor itu masuk ke Indonesia.

Beberapa peluang investasi itu sudah dijajaki, di antaranya investasi di sektor migas dengan sejumlah investor asing. Bagaimana peluang realisasi investasi itu ke depan?

Sekarang ini kita sedang defisit minyak, sedangkan kebutuhan terhadap BBM (bahan bakar minyak) meningkat terus. Nah ini terjadi ketidakseimbangan, antara produksi kita dengan demand dari produk-produk dari hasil pengilangan. Untuk itu kita memang harus bisa membangun kilang, men­-develop area-area potensial yang memiliki potensi sumur maupun potensi minyak itu sehingga dapat diupayakan untuk dieksplorasi dan menghasilkan.

Tapi di samping itu, kita juga harus memiliki strategi alternatif lain. Antara lain kita bisa saat ini mulai mengurangi pemakaian diesel dan ada yang dicampur dengan menggunakan memproduksi biodiesel.

Terkait kilang minyak, sekarang ada empat proyek revitalisasi kilang-kilang yang ada. Dan kemudian juga ada dua proyek baru. Nah dua proyek baru ini didesain juga dengan ­petro chemicals. Selama ini banyak bahan-bahan petro-chemicals kita yang memang harus diimpor. Ke depan, dengan program-program ini insya Allah bisa memenuhi pasokan domestik, bisa dihasilkan dari produk-produk domestik sendiri. Upaya-upaya kita untuk menggandeng investor sangat intens, antara lain juga kita baru-baru ini dengan Timur Tengah, kemudian juga dengan Rusia. Kita buka peluang mereka, mengundang mereka untuk melakukan investasi. Respons mereka umumnya cukup baik.

Setelah 100 hari pemerintahan, apa fokus kebijakan atau pekerjaan rumah lain Anda?

Ke depan, kita memang harus fokus juga di bidang kelistrikan. Kelistrikan ini masih banyak daerah yang membutuhkan supply listrik untuk mendukung industrinya. Contohnya industri hilirisasi mineral yang membutuhkan banyak energi listrik.

Nah bagaimana mengadakannya? Kuncinya adalah satu, kita memang bisa membuat jaringan yang terkoneksi satu sama lain. Jaringan tersebut mulai dari sumber produksinya hingga ke end user. Jadi banyak PR kita, harus bangun 48 ribu kilometer transmisi dalam kurun waktu lima tahun ke depan, juga banyak gardu induk yang harus dibangun lagi.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...