Sebagian Besar Transaksi Bitcoin di Indonesia untuk Spekulasi

Martha Ruth Thertina
29 Oktober 2017, 07:00
CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan
Ilustrator: Betaria Sarulina
CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan

Jadi, bitcoin tidak dilarang di Indonesia?
Meski belum ada aturannya, bitcoin tidak dilarang di Indonesia. Di website-nya, BI tidak melarang cryptocurrency (mata uang digital). Yang dilarang itu sebagai pengganti alat pembayaran, tidak boleh PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) memproses (bitcoin) sebagai alat transaksi pembayaran.

Jadi, tidak dilarang. Saya ini tidak bisnis ilegal. Cuma belum ada pengaturan khusus. Sekarang ini (perusahaan saya) diatur sebagai perusahaan IT pada umumnya. 

Berapa banyak perusahaan seperti Bitcoin Indonesia ini?
Cukup banyak, cuma sekarang ini kami yang terbesar di Indonesia. Member-nya paling banyak, ada 520 ribu member (pembeli dan penjual) di Indonesia saja. Mereka terkonsentrasi di Pulau Jawa. Tapi, Jakarta malah sedikit karena lebih skeptis terhadap teknologi baruPaling banyak di Bandung, Yogyakarta, Jawa Timur.

Berapa banyak yang pegang bitcoin di Indonesia?
Banyak, tapi saya tidak bisa buka datanya. Mereka seharusnya menyebutkan pseudonim atau nama pena. Anonim kita tidak tahu apa yang dilakukan dan dia siapa. Kalau pseudonim, kita tahu apa yang dilakukan tapi kita cuma tahu nama penanya. Bitcoin kalau dibelikan narkoba, dicek di blockchain-nya ketahuan dan pasti orangnya tertangkap. 

Bagaimana profil 520 ribu member Anda?
Mahasiswa, anak-anak baru mulai kerja, yang tiba-tiba jadi orang kaya baru. Karena mereka waktu beli murah. Awalnya, harga bitcoin cuma Rp 3-5 juta, sekarang Rp 70 jutaan.

Apa tujuan mayoritas transaksi bitcoin di Indonesia, untuk investasi atau transaksi belanja?
Spekulasi. Karena menurut saya investasi itu untuk barang-barang yang jelas berapa profit-nya? Kalau spekulasi itu barang yang diharapkan harganya naik tapi bisa juga tidak naik. Emas itu bukan investasi, tapi spekulasi. Kalau investasi itu seperti deposito. Jadi, bitcoin.co.id tidak pernah bicara kalau harga bitcoin bakal naik. Mungkin kalau dulu kami bicara bitcoin bakal naik, (sekarang) happy. Cuma bayangkan kalau tiba-tiba harganya turun.

Apakah harga bitcoin pernah turun?
Pernah. tahun 2014 naik tinggi sampai Rp 13 juta. Ini (menunjuk grafik 2015) jadi Rp 2 juta, lalu naik terus sampai sekarang.

Apakah harga bitcoion sekarang sudah bubble?
Tidak, sebab Jepang telah melegalkan bitcoin jadi currency. Itu terjadi saat semua orang dunia sudah tahu dan ikut bertransaksi, jadi ada pasar baru lagi. Dalam perkembangannya, bitcoin sudah dikatakan mati 173 kali karena harganya bubble. Begitu harganya sudah naik menjadi US$ 1.000 dikatakan bubble, naik jadi US$ 2 ribu bubble, US$ 3 ribu bubble. Sama seperti emas, disebut bubble tapi emas tidak pecah-pecah bubble-nya.

Mengapa bitcoin tidak mati?
Itu juga pertanyaan yang belum bisa saya jawab. Karena customer masih pilih bitcoin. Harga bitcoin tidak mungkin turun US$ 2 ribu. Karena untuk buat satu bitcoin, sirkulasi listrik yang dibutuhkan itu hampir US$ 2 ribu.

Bagaimana kalau nanti data member harus dibuka karena diatur oleh otoritas?
Kami tidak masalah, tidak tahu kalau member. Kalau kami, pemerintah atur apa saja, kami ikuti, malah bagus untuk edukasi ke masyarakatnya. Kalau di luar negeri datanya itu harus dibuka. Setiap orang yang daftar di bitcoin exchange ada ketentuan isi formulir.

Apakah transaksi pencucian uang bisa diketahui lewat sistem bitcoin?
Bisa. Berapa banyak sih uang Rp 100 ribu Anda dipakai untuk kejahatan? Tidak tahu kan. Kalau di bitcoin bisa diketahui. Makanya ada beberapa negara yang mau buat mata uang digital sendiri karena lebih aman, transaksi auditable, pengawasan lebih gampang.

Bagaimana kalau bitcoin jadi alat penghindaran pajak karena tidak ada regulasinya dan tidak ada pengawasan?
Makanya nanti diatur. Kalau dilarang justru problem karena orang akan kirim bitcoin ke luar negeri.

Kalau untuk investasi, bitcoin ini high risk?
Sangat.

Apa persamaannya dengan instrumen investasi di pasar modal?
Bisa di-compare dengan saham, yang ‘gorengan’. Jadi masuk investasi high risk.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...