Ridwan Kamil: Jakarta Bisa Dikelola Seperti Bandung

Metta Dharmasaputra
26 Februari 2016, 19:50
Ilustrasi Kota Jakarta
Arief Kamaludin|KATADATA
Pemandangan Monumen Nasional (Monas) yang berada di jantung kota Jakarta, Senin (26/8/2019). Pemerintah memutuskan akan memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.

Apakah sudah memperoleh komitmen proyek PPP?

Sampai saat ini yang agresif itu Korea Selatan. Terakhir mereka datang minggu lalu, membawa komitmen investasi Rp 1,2 triliun yang akan digunakan untuk membangun rumah sakit. Desain, kontraktor, semua dari Korea Selatan. Saat ini kami dalam tahap negosiasi mengenai cicilan yang dibayar selama 20 tahun.

Bagaimana dengan PPP di level nasional yang biasanya terbentur kendala lahan?

Salah satu contoh yang berhasil adalah PPP yang digagas oleh Pak Rosan (Rosan Roeslani, Ketua Umum Kadin Indonesia). Dia membuat proyek PPP untuk menyuplai air di Tangerang. Investasinya Rp 400 miliar dan sekarang sudah balik modal.

Jadi, uang Pak Rosan digunakan untuk pelayanan publik yang seharusnya menjadi tugas pemerintah Kabupaten Tangerang. Itu kan investasi komersial. Saya ingin seperti itu. Saya butuh media meliput Pak Rosan, agar tone-nya optimistis dan jangan pesimistis bahwa proyek PPP itu gagal.

(Baca: Diresmikan Jokowi, Izin Proyek Kereta Cepat Belum Rampung)

Apakah menurut Anda proses pembangunan di Bandung bisa diterapkan di Jakarta?

Menurut saya bisa, tinggal volumenya diperbesar di Jakarta.

Forum:

Jakarta itu bukan provinsi seperti Jawa Barat. Tapi, sesungguhnya lebih berupa Big City. Jadi, tidak bisa membandingkan Jakarta seperti Jawa Barat. Jakarta itu, skala besarnya Bandung.

Meskipun Jakarta lebih kompleks daripada Bandung ?

Mirip-mirip, saya tidak melihat perbedaan besar, hanya skalanya saja. Satu kurus, yang satu gemuk. Masalahnya sama, makannya sama, itu saja.

Apa menurut Anda kesalahan pembangunan di Jakarta?

Semua masalah gara-gara tidak punya public transportation. Karena kota bukan dibangun ke atas, tapi melebar. Pembangunan kota bersifat horizontal. Namun, waktu kota melebar tidak disiapkan koneksi. Akhirnya semua naik mobil dan tidak efisien.

Makanya seharusnya kota dibuat seperti Hong Kong, sempit tapi efisien. Ini kesalahan setelah kemerdekaan karena kita tidak ada model yang dijadikan konsep, tapi malah keburu memberi izin kepada pengembang. Akhirnya membangun Karawaci tanpa investasi di koneksinya.

Kalau mau bangun Karawaci, harusnya bangun kereta cepat Jakarta-Karawaci dulu, baru bangun kotanya. Serpong juga dibangun, tapi tidak dibangun akses di sana. Pada akhirnya semua naik mobil dan berlomba macet di Kebun Jeruk.

Jika Anda menjadi Gubernur Jakarta konsep apa yang Anda akan jalankan?

Saya semaksimal mungkin perbanyak pembangunan transportasi kereta. Kuncinya itu. Lalu Jakarta harus menjadi kota yang nyaman untuk pejalan kaki. Caranya adalah membuat jalur pejalan kaki yang tidak bertemu dengan mobil.

Visi saya itu membangun skywalk, seperti New York Highland. Itu jalur kereta yang tidak dipakai dijadikan tempat pejalan kaki. Menurut saya itu cocok di Jakarta.

Konsep untuk menata Jakarta Anda sudah punya. Apa ini berarti Anda akan maju sebagai calon gubernur Jakarta?

Hari Senin (29 Februari) saya umumkan, apakah maju atau tidak. Saya mendengarkan dulu aspirasi dari berbagai pihak.  Saya sudah ketemu Presiden Jokowi, Pak Prabowo Subianto dan  Ketua MPR (Zulkifli Hasan).

Saya dengarkan mereka semua. Ada yang minta saya maju, ada yang melarang. Nah saya masih menunggu sampai Sabtu dan Minggu.  Saya akan pikir baik-baik. Senin saya umumkan.

Apa syarat kalau mau maju ?

Problem saya itu adalah saya belum selesai menjabat di Bandung. Saya merasa berat meninggalkan tugas yang belum selesai. Apalagi di survei terakhir  warga Bandung tidak mau ditinggal saya. Beda kalau masa jabatan sudah selesai, warga Bandung akan cuek saja. Ini semua marah kalau saya pergi. Halangannya itu.

Halaman:
Reporter: , Metta Dharmasaputra, Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...