"Urusan Laut, Kita Harus Memimpin"

Image title
Oleh
25 Februari 2015, 18:09
No image
KATADATA

Menteri Keuangan setuju?

Setuju. Selama ini isu industri galangan jarang diangkat, kalah dengan otomotif. Sekarang galangan bergeliat saya diundang PT PAL untuk melihat pemotongan baja pertama untuk pembuatan dua kapal perang Filipina.

Pembangunan pelabuhan tentu tak kalah pentingnya. Bagaimana perkembangan infrastruktur pendukung tol laut ini?

Ya, ini program Presiden. Ada 24 pelabuhan dibangun, yang lima disebut pelabuhan dalam. Untuk tol laut, yaitu Kuala Tanjung di Sumatera Utara, Tanjung Priok, Teluk Lamong di Surabaya, Makassar, dan Sorong. Yang empat sudah berjalan dengan pembiayaan swasta.

Sorong belum dimulai karena khawatir akan sepi?

Sorong akan dikembangkan, tapi saya akan bangunkan kawasan ekonomi khusus. Akan ada kawasan industri. Bupati sudah menyiapkan lahan 1.000 hektare, tapi saya minta ditambah. Kawasan industrinya kelapa sawit, olahan kayu, dan perikanan. Jadi, akan saya bangun pembangkit listrik, pelabuhan, galangan, dan jalur kereta., Nah di sebelahnya ada wisata Raja Ampat.

Dengan ketersediaan infrastruktur, terutama jalur laut, berapa biaya logistik yang bisa dihemat?

Ya, ongkos logistik kan beban. Saat ini mencakup 24 persen PDB (Produk Domestik Bruto). Jika semua terwujud, ongkos logistik akan turun menjadi 19 persen.

Kemenko Maritim juga membawahi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Apa agenda mendesak di bidang ESDM, terutama terkait migas?

Kita sudah lama tidak membangun kilang, jadi sekarang kami dorong ke arah itu. Ada tiga syarat bagi investor untuk membangun kilang di Indonesia: Pertama, punya bahan baku minyak mentah. Kedua, punya teknologi yang bisa mengolah minyak mentah jenis apa pun. Ketiga, harus punya uang, bawa modal baru kita go. Sementara itu, sekarang kami coba optimalkan kilang yang ada.

Harga minyak dunia yang turun membuat investasi migas kurang menarik sehingga pendapatan migas bisa menurun. Apa yang bisa digenjot untuk menggantinya?

Saya lihat memang agak berat untuk mencapai target $30 miliar revenue migas. Lalu harga batubara turun, minyak sawit dan karet juga. Tapi, ada satu yg bakal naik, yaitu pariwisata. Tahun ini devisa pariwisata akan jauh lebih tinggi.

Apa langkah untuk menggenjot devisa dari sektor wisata?

Pemerintah sudah membuat kebijakan bebas visa bagi Jepang dan Cina. Lalu untuk Australia hanya dengan visa on arrival, begitu juga dengan Korea Selatan dan Rusia. Dengan begini, kita bisa menargetkan 11 juta kunjungan tahun ini. Kalau seorang turis rata-rata belanja $1.200 dolar, maka ada devisa $13 miliar.

Bagaimana kesiapan daerah tujuan wisata, termasuk infrastrukturnya?

Lokasi Andalan tetap nomor satu Bali, dan kedua Batam. Kami juga buka 16 pintu masuk, infrastruktur dibangun. Jadi saya akan dorong dan nantinya kami akan buka lapangan kerja langsung di daerah. Indonesia menjadi menarik buat turis asing karena harga minyak turun, tiket pesawat murah, dan rupiah melemah sehingga berwisata ke indonesia jadi murah.***

Halaman:
Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...