Wacana Subsidi Pupuk Mau Dinolkan dan Diubah Jadi Pemangkasan 50%

Pingit Aria
14 Februari 2021, 09:30
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi
Katadata
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi (Ilsutrasi: Joshua Siringo-Ringo)

Jadi apa jalan keluarnya menurut Anda?

Untuk food estate ini tidak usah terlalu kita kembangkan dulu kedelai. Secukupnya saja.

Kalau lihat data, dari 600 ribu ton kedelai lokal itu lahan produksi yang bagus itu ada di lokasi seperti Grobogan dan Lampung. Lainnya, di Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi, itu lahan kritis semua.

Kenapa Tiongkok bisa maju, bahkan ekspor bawang? Karena mereka tidak berhenti melakukan penelitian dan pengembangannya. Begitu mendapati kesulitan di satu daerah, mereka coba di provinsi lain.

Di sini, kita temukan lahan tidak cocok untuk kedelai, kita berhenti, impor aja deh. Enggak apa-apa juga sih. Malaysia yakin sawitnya bagus, mereka fokus saja. Yang lain impor.

Tapi rentan juga kan menggantungkan diri pada impor…

Saya sampaikan, kalau produksi kedelai lokal itu bisa kita tingkatkan dari 600 ribu ton menjadi 1 juta ton, berarti masih ada kekosongan 2,1 juta ton. Itu data 2020. Maka, minta BUMN impor sebagian, misalnya 500 ribu ton. Jadi pemerintah punya cadangan.

Tadi Bapak menyinggung tentang food estate. Bagaimana kemajuannya sekarang?

Food estate ini program Presiden, harus berjalan. Di Kalimantan Tengah ada sebagian kecil sudah hampir panen. Ini perjuangannya tidak mudah karena masyarakat terbiasa tambang. Sekarang mereka beralih ke pertanian, jauh lah income-nya.

Food estate ini kan bukan hal baru. Dulu sempat ada wacana di Papua tapi gagal. Bagaimana memastikan kali ini akan berhasil?

Jangankan di Indonesia, food estate di seluruh dunia hampir tidak ada yang berhasil. Di situ kelebihan Presiden kita membuat terobosan. The show must go on. Kalau berdebat terus, tidak akan selesai.

Memasuki puncak musim hujan, bencana banjir dan longsor terjadi di berbagai daerah. Bagaimana dampaknya terhadap pertanian?

Namanya bencana kan tidak mudah diprediksi. Di Kalimantan Selatan itu 18 ribu hektare lahan pertanian rusak, alat-alatnya terendam juga.

Bagaimana Kementerian Pertanian memitigasi dampak bencana terhadap petani?

Kami terus berkoordinasi, melakukan pemetaan. Kami identifikasi masalah dan berbagai kebutuhan seperti tanam ulang dan penggantian peralatan. Nanti juga akan dimonitor realisasi penyaluran bantuannya seperti apa.

Selain kedelai, harga daging sapi juga tinggi. Bagaimana pemerintah menangani masalah ini, terutama menjelang Ramadan?

Ini kan mekanisme pasar. Kalau bicara impor sapi, panjang lah. Persis kedelai.

Jadi apa solusi jangka pendek jelang puasa?

Kami sudah rapatkan. Selasa lalu itu para menteri dipanggil Presiden untuk membahas persiapan menjelang Ramadan-Lebaran.

Intinya adalah bagaimana mengetatkan pengawasan, sebab tidak ada gangguan stok. Yang terjadi biasanya ada pihak-pihak yang menginginkan keuntungan lebih tinggi, sehingga menimbun barang.

Ini bukan di sini saja. Di Amerika Serikat pun harga kalkun akan naik menjelang Thanksgiving.

Masalahnya, kalau di sini harga naik menjelang lebaran, setelah lebaran belum tentu kembali turun. Ini kenaikannya bisa berseri karena pandemi. Ini harus diantisipasi betul, terutama dalam pengawasan distribusinya.

Halaman:
Reporter: Muhammad Ahsan Ridhoi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...