Bakal Raup Dana IPO Rp 21,9T, Bukalapak Incar Warung hingga Pasar Kota

Fahmi Ahmad Burhan
9 Juli 2021, 14:19
Ilustrasi, Salah seorang pemilik warung Mitra Bukalaaak Buhari di depan warung miliknya. Bukalapak bakal berfokus pada segmen warung dalam lima tahun ke depan.
Bukalapak
Ilustrasi, Salah seorang pemilik warung Mitra Bukalapak Buhari di depan warung miliknya. Bukalapak bakal berfokus pada segmen warung dalam lima tahun ke depan.

Rencana perusahaan e-commerce Bukalapak untuk menjual 25% kepemilikan sahamnya ke publik melalui IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin dekat. Selanjutnya, Bukalapak bakal menyiapkan strategi untuk fokus digitalisasi warung hingga menyasar pasar di kota level atau tier dua.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menyampaikan, ke depan perusahaan akan melanjutkan strategi bisnis all commerce, tambah produk, layanan, dan berbagai fitur baru. Di mana, strategi bisnis all commerce bakal meliputi lini bisnis digitalisasi warung melalui layanan Mitra Bukalapak yang dianggap potensial.

"Kami siapkan strategi untuk fokus buka jaringan offline Mitra Bukalapak, terus digitalisasi warung dan berikan infrastruktur tambahan buat mereka," kata Rachmat dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7).

Berdasarkan riset Euromonitor International, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina berbelanja di toko kelontong. Transaksinya mencapai US$ 479,3 miliar atau 92% dari total nilai pasar retail US$ 521 miliar pada tahun lalu.

Hingga April 2021, Bukalapak berhasil menggaet 8 juta mitra untuk bergabung ke dalam layanan Mitra Bukalapak. Rahmat menyampaikan bahwa saat ini perusahaannya sudah menguasai 40% pasar digitalisasi warung.

Selain fokus pada digitalisasi warung, perusahaan juga menyasar pasar kota di tier dua. Kota yang menjadi incaran perusahaan seperti Yogyakarta, Manado, Solo, Palembang, dan Pekanbaru. 

Potensi yang jarang dilirik tersebut dianggap menjadi peluang bagi perusahaan. Ini mengingat, beberapa perusahaan e-commerce  cenderung hanya menyasar pasar kota-kota besar. "Selama ini 70% transaksi e-commerce di kota-kota besar," ujarnya.

Rachmat menambahkan, pasar potensial saat ini justru berada di luar kota besar. Untuk itu, peluang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di luar kota besar dipandang cukup menjanjikan dan berpotensi tumbuh lebih pesat.

Itu juga akan mengambil bagian dari bisnis e-commerce ke depan. Perusahaan juga sudah menerapkan strategi tersebut, di mana hampir 70% bisnis Bukalapak dijalankan di luar kota tier satu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...