Sinyal Pemulihan Ekonomi Malah Sebabkan Harga Emas Tertekan Hari Ini

Intan Nirmala Sari
25 Mei 2021, 09:06
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (9/12) Rp 744.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan harga emas pada Minggu (8/12).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (9/12) Rp 744.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan harga emas pada Minggu (8/12).

Harga emas pada perdagangan Selasa (25/5) mengalami penurunan, karena meningkatnya harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Kondisi tersebut membuat pelaku pasar lebih tertarik untuk melirik aset berisiko dibandingkan lindung nilai atau safe haven seperti emas.

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk hari ini turun Rp 4.000 ke level Rp 955 ribu per gram dari catatan sebelumnya yakni Rp 959 ribu per gram. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga turun Rp 4.000 per gram ke level Rp 865 ribu per gram pada Selasa (25/5).

Advertisement

Melansir Bloomberg pada perdagangan Selasa (25/5) pukul 8:21 WIB, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 menunjukkan penurunan 0,28% ke level US$ 1.881,4 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) turun 0,25% ke level US$ 1.876,3 per troy ons.

Pelaku pasar tengah menanti rapat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait kebijakan suku bunga acuannya pekan ini. Selain itu, investor juga menunggu rilis data ekonomi AS, termasuk angka pengangguran dan belanja masyarakat.

“Jika data keluar secara substansial dan lebih baik dari yang diharapkan, kemungkinan akan menjadi bearish (pelemahan) untuk emas,” kara Ahli strategi pasar di RJO Futures Bob Haberkorn dikutip dari Reuters, Selasa (24/5).

Haberkorn memprediksi, kebijakan taper (program pembelian obligasi) The Fed kemungkinan akan berakhir  lebih cepat. Sebaliknya, jika data ekonomi AS dirilis lebih buruk, harga emas berpotensi ke level US$ 1.900 per troy ons.

Lesunya tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun (US Treasury) masih menjadi alasan bagi beberapa pejabat The Fed untuk mempertahankan kebijakan moneter akomodatif. Selain itu, Presiden The Fed untuk St.Louis, James Bullard memprediksi inflasi di atas 2% tahun ini.

Selain itu, turunnya harga mata uang kripto seperti Bitcoin turut mendukung kenaikan harga emas. Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian menilai harga emas berada di level kuat saat ini.

Beberapa sentimen muncul untuk menggiring investor agar membeli emas. Di sisi lain, program vaksinasi di Eropa, AS dan Kanada memberikan sentiment positif.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement