Usai Libur, Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 per Gram

Intan Nirmala Sari
27 Mei 2021, 09:09
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020). Pengusaha emas setempat mengaku kenaikan harga emas Antam terutama untuk berat satu gram yang mencapai rekor tertinggi yakni Rp8
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020). Pengusaha emas setempat mengaku kenaikan harga emas Antam terutama untuk berat satu gram yang mencapai rekor tertinggi yakni Rp819.000, membuat permintaan logam mulia tersebut menurun sekitar 15 persen.

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 962 ribu per gram dari catatan sebelumnya yakni Rp 955 ribu per gram. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga mengalami kenaikan Rp7.000 per gram ke level Rp 872 ribu per gram pada Kamis (27/5).

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan Kamis (27/5) pukul 8:34 WIB, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 turun 0,45% ke level US$ 1.895,3 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) turun 0,18% ke level US$ 1.893,293 per troy ons.

Harga emas global turun setelah sempat menyentuh level US$ 1.900 per troy ons beberapa waktu lalu. Ini dikarenakan naiknya indeks dolar AS dan menguatnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (US Treasury). Mengutip Bloomberg indeks dolar AS spot naik 0,15% ke level 90,17 poin. Di sisi lain, US Treasury menguat dari sebelumnya di kisaran 1,6% menjadi 1,5%.

Beberapa pejabat Bank Sentral AS (The Fed) telah menegaskan komitmen mereka untuk kembali mengambil sikap dovish (trens suku bunga rendah). Sedangkan Wakil Ketua The Fed Richard Clarida menyatakan kalau pihaknya dapat menahan lonjakan inflasi tanpa harus keluar dari kebijakan saat ini.

“Investor masih mengkhawatirkan inflasi, minat lembaga terhadap logam mulia kemungkinan besar masih terus meningkat,” kata TD Sekuritas dalam catatannya, dikutip dari Reuters, Rabu (26/5).

Pelaku pasar tengah menunggu rilis data ekonomi utama AS, termasuk produk domestic bruto (PDB), klaim pengangguran dan belanja konsumen atau inflasi. Sebagai tolak ukur, US Treasury yang menguat membuat biaya bunga kepemilikan emas meningkat.

Di sisi lain, Bank Sentral Korea memilih mempertahankan kebijakan moneter, karena kasus Covid-19 yang mengancam pemulihan ekonomi melalui aktivitas ekspornya. Sedangkan anggota dewan Bank Sentral Eropa (ECB) Fabio Panetta menyatakan, para pembuat kebijakan masih akan melaksanakan stimulus lanjutan, sebagaimana dikutip dari Reuters Kamis (27/5).

Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...