Harga Uang Kripto Makin Meroket, Ini Tips Investasi ala Chef Arnold

Intan Nirmala Sari
7 Juni 2021, 18:05
Investor Uang Kripto, Chef Arnold Poernomo
Katadata
Investor Uang Kripto, Chef Arnold Poernomo

Sepekan terakhir, rata-rata pergerakan uang kripto mulai menunjukkan sinyal kenaikan, khususnya pada aset berkapitalisasi besar. Lalu, apa yang perlu dilakukan dan dihindari saat ingin berinvestasi di aset kripto?

Melansir Coinmarketcap, dalam sepekan terakhir Bitcoin mencatatkan kenaikan 0,19%, disusul Ethereum yang naik 10,73%, Tether naik 0,03%, Binance coin 19,43% dan Cardano naik 5,19%, pada perdagangan Senin (7/6) sore.

Chef sekaligus Juri MasterChef Indonesia Arnold Poernomo membagi pengalamannya berinvestasi aset kripto. Awalnya, dia tidak menampik tujuan utama masuk ke investasi uang kripto demi mencari cuan. Namun, dia juga melihat beberapa hal yang menarik dari investasi uang digital tersebut.

Pertama, ketertarikannya akan teknologi blokchain menjadi alasan yang menyeret pria kelahiran Surabaya 32 tahun silam berinvestasi aset digital. Blockchain merupakan sistem penyimpanan data digital yang terhubung banyak server (multiserver) dan kerap diibaratkan sebagai buku besar digital.

Kedua, investasi aset kripto memiliki komunitas yang sangat kuat secara global. “Bahkan komunitasnya lebih besar dari saham,” kata Arnold dalam acara talk show eksklusif yang diselenggarakan secara daring oleh Tokocrypto pekan lalu.

Alasan ketiga, Arnold menilai aset kripto sudah menjadi investasi affordable (terjangkau) untuk berbagai kalangan khususnya anak muda. Dia mencontohkan, meskipun harga per Bitcoin mencapai ratusan juta, investor tetap bisa membeli dalam jumlah yang lebih kecil. Didukung perkembangan teknologi, non fungible token atau token yang tidak dapat diperjualkan (NFT), dan artis internasional yang masuk ke aset kripto menjadikan investasi uang digital terus bertumbuh.

Juri Master Chef itu mengingatkan, agar tidak menggunakan uang panas atau dana kebutuhan sehari untuk berinvestasi aset kripto. Selain itu, diperlukan limitasi diri sebelum berinvestasi kripto.

“Pahami portofolio dan pelajari teknologi blockchain sebelum investor FOMO (fenomena takut untuk ketinggalan). Kalau market koreksi, wajar karena nantinya akan recover (pulih) kembali,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...