OPEC Terus Tambah Produksi, Harga Minyak 2022 Diprediksi US$ 56 bph

Intan Nirmala Sari
3 September 2021, 11:25
Harga minyak, Negara OPEC, produksi minyak, OPEC
KATADATA
Pengeboran minyak lepas pantai.

Pergerakan harga minyak diperkirakan masih stabil ke depan, meskipun saat ini tertekan karena merespon kebijakan terbaru dari organisasi negara pengekspor minyak mentah alias OPEC+. Organisasi tersebut mempertahankan kebijakannya untuk secara bertahap mengembalikan pasokan ke pasar meskipun kasus Covid-19 terus meningkat di seluruh dunia.

OPEC+ yang terdiri dari negara anggota dan produsen lain yakni Rusia, sepakat untuk menambah produksi 400 ribu barel per hari (bph) ke pasar minyak global setiap bulannya, mulai Oktober mendatang. Upaya tersebut dilakukan seiring proyeksi OPEC+ bahwa permintaan akan meningkat di 2022, sementara produksi Amerika Serikat (AS) masih tertekan dampak bencana alam di salah satu kilangnya.

Direktur Utama PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, turunnya harga minyak juga dampak dari pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS). Alhasil, ketika indeks tengah naik, maka permintaan terhadap minyak ikut surut.

“Indeks dolar AS yang terus mengalami pelemahan (sebelumnya) membuat negara- negara besar kembali mengoleksi minyak di pasar perdagangan, itu karena harganya relatif lebih murah,” kata Ibrahim saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (2/9).

Melansir Bloomberg, pada perdagangan pagi ini (3/9) harga minyak mentah jenis West Texas Intermadiate (WTI) kontrak Oktober 2021 mengalami penurunan 0,14% ke level US$ 69,9 per barel. Sedangkan harga minyak jenis Brent Crude kontrak November 2021 mengalami kenaikan 0,05% ke level US$ 73,07 per barel.

Ibrahim memprediksi harga minyak akan stabil di tahun depan. Namun, itu akan sangat bergantung pada prospek vaksinasi di berbagai negara. Dengan pelaksanaan vaksinasi secara merata, diharapkan aktivitas produksi minyak akan mengalami kenaikan dan menggiring harga tetap stabil.

Di samping itu, Ibrahim juga mengingatkan bahwa saat perekonomian mulai membaik, harga minyak tidak akan bergerak terlampau tinggi. Hal itu dikarenakan besarnya pengaruh atau intervensi harga dari produsen minyak AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...