Jelang Arus Balik Mudik, Garuda Proyeksi Angkut 51 Ribu Penumpang
Grup maskapai penerbangan Garuda Indonesia memprediksi akan mengangkut sedikitnya 51 ribu penumpang pada puncak arus balik mudik Lebaran, Minggu (8/5). Jumlah tersebut bakal diperoleh melalui lini layanan penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink.
Garuda Indonesia Group memproyeksikan total penumpang yang terbang pada periode arus balik dari 4-9 Mei 2022 berkisar 267 ribu penumpang. Proyeksi tersebut diyakini masih akan terus bergerak dinamis, sejalan dengan perpanjangan periode libur sekolah hingga Kamis (12/5) mendatang, sebagaimana diumumkan pemerintah.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyatakan bahwa tren pergerakan penumpang masih sejalan dengan proyeksi peningkatan penumpang pada periode arus balik mudik Lebaran. Namun demikian, langkah antisipatif tetap kami persiapkan jika terdapat peningkatan pergerakan penumpang pada periode perpanjangan libur sekolah di periode libur Lebaran kali ini.
“Puncak arus balik Lebaran kami perkirakan akan berlangsung pada 8 Mei 2022 mendatang, di mana pada hari tersebut, Garuda Indonesia Group akan melayani sedikitnya 341 penerbangan yang mengangkut sebanyak 51,323 penumpang pada puncak arus balik tersebut,” kata Irfan dalam keterangan resminya kepada Katadata.co.id, Jumat (6/5).
Untuk mengantisipasi jumlah penumpang mudik Lebaran tersebut, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan kapasitas layanan penerbangan, salah satunya menambah frekuensi penerbangan. Maskapai pelat merah ini juga mengoperasikan bigger aircraft alias pesawat berbadan besar pada sejumlah rute tinggi peminat.
Adapun beberapa rute yang dilayani bigger aircraft seperti Kualanamu - Jakarta, Padang - Jakarta, Pekanbaru - Jakarta hingga Surabaya - Jakarta. Selain itu, Garuda Indonesia juga terus mengoptimalkan isian penumpang untuk rute outbound Jakarta menuju Denpasar maupun sebaliknya.
“Dengan rata-rata tingkat isian penumpang lebih dari 85 % pada tiap penerbangan, tentunya kami turut mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam merencanakan perjalanan dalam periode arus balik ini, yang diselaraskan dengan kebutuhan perjalanan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Irfan memperkirakan tren pergerakan penumpang pada arus balik mudik masih akan berlangsung hingga Senin (16/5) mendatang. Untuk itu, pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan stakeholder layanan penerbangan.
Grup Garuda Indonesia juga akan memastikan kesiapan operasional penerbangan secara berkesinambungan dan berjalan optimal, termasuk konsistensi penerapan protokol kesehatan. Upaya tersebut menjadi wujud tanggung jawab serta prioritas bersama untuk memastikan mobilitas arus balik mudik Lebaran tetap aman dan sehat.
Menurut survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan alias Balitbang Kemenhub, sebanyak 85,5 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Jumlah pemudik terbanyak diperkirakan berasal dari Jawa Timur, yakni 14,6 juta orang. Angka itu setara dengan 17,1% dari total jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini.
Jabodetabek menempati peringkat kedua dengan perkiraan jumlah pemudik 14 juta orang atau sekitar 16,4% dari total pemudik. Kemudian, sebanyak 12,1 juta orang pemudik diprediksi berasal dari Jawa Tengah, 9,2 juta pemudik dari Jawa Barat, dan 4 juta pemudik dari Sumatera Utara.
Selain itu, berdasarkan survei, pengguna moda transportasi kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor, akan mendominasi pergerakan mudik lebaran tahun ini. Tercatat, sebanyak 40 juta orang dari total pemudik akan melakukan aktivitas pulang kampung menggunakan moda transportasi tersebut.
Pilihan moda transportasi terbanyak kedua setelah kendaraan pribadi, yaitu angkutan jalan (bus dan penyeberangan) sebanyak 26,7 juta orang, pesawat sebanyak 8,9 juta orang, dan kereta api sebanyak 8,2 juta orang. Kemudian, sebanyak 1,4 juta orang akan meggunakan kapal dan 0,1 juta orang memilih menggunakan moda transportasi lainnya.