Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Melonjak 64%, Ditopang Saluran Bank

Lavinda
Oleh Lavinda
14 September 2021, 23:26
asuransi, asuransi jiwa, premi asuransi, AAJI
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Petugas keamanan berjalan di depan berbagai logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Senin (6/7/2020).

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengumumkan industri asuransi jiwa mencatatkan kenaikan total pendapatan 64% atau Rp 46,74 triliun menjadi Rp 119,74 triliun sepanjang semester I 2021, dari capaian periode yang sama tahun lalu Rp 73 triliun.  

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan pertumbuhan positif dari kinerja industri asuransi jiwa menunjukkan sinyal kuat adanya pemulihan ekonomi.

“Indikator pendapatan utama kami juga terus menguat yakni, pendapatan dari premi, investasi, premi reasuransi dan lainnya, membangun optimisme yang kuat akan pemulihan ekonomi di masa mendatang,” kata Budi dalam Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Indonesia yang diumumkan AAJI pada Selasa (14/9) .

Budi mengatakan pertumbuhan pendapatan premi semester I 2021 naik 17,5% dibanding periode sama 2020. Kontribusi terbesar berasal dari kenaikan premi bisnis baru sebesar 27,4% dengan nilai total Rp 68,02 triliun dan premi lanjutan 2,8% atau Rp 36,7 triliun.

Besarnya pertumbuhan premi bisnis baru tersebut ditopang oleh menguatnya peran penjualan Bancassurance. Saluran distribusi ini tumbuh 37,5% atau setara nilai premi Rp 37,96 triliun pada tahun ini. Porsi kontribusi Bancassurance mengambil 55,8% total premi bisnis baru.

Dalam jenis pendapatan lainnya, imbal hasil dari kegiatan investasi juga menorehkan pertumbuhan positif yang signifikan. Jika di semester pertama tahun lalu asuransi jiwa mencatatkan kerugian sebesar Rp 21,64 triliun, maka periode tahun ini mencatat keuntungan.

Perusahaan anggota AAJI mencatatkan pendapatan investasi positif sebesar Rp 4,9 triliun atau melonjak 122,6% dari imbal hasil pada periode sama 2020. Sementara itu, klaim dan manfaat yang diberikan industri ke masyarakat juga tumbuh sebesar 6,1%, menjadi Rp 74,66 triliun.

Menurut Budi, konsistensi pembayaran klaim dan manfaat dari anggotanya dalam tiga tahun terakhir merupakan bukti komitmen industri asuransi jiwa dalam melindungi masyarakat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...