Biaya Kredit Naik, Laba BTPN Turun 23% Jadi Rp 752 M pada Kuartal I

Cahya Puteri Abdi Rabbi
9 Mei 2022, 13:06
BTPN
Arief Kamaludin|Katadata
BTPN

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 23% menjadi Rp 752 miliar pada kuartal I 2022, dari periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 971 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba ini terjadi lantaran biaya kredit perseroan meningkat hingga Maret 2022 menjadi Rp 435 miliar, dari sebelumnya Rp 164 miliar. Adapun, penambahan biaya kredit tersebut sebagian besar berasal dari segmen korporasi.

Sementara itu, perseroan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,3% hingga akhir Maret 2021 menjadi Rp 142,37 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 132,68 triliun. Pertumbuhan kredit Bank BTPN ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan yakni 6,65% secara tahunan, yang dilaporkan Bank Indonesia untuk periode yang sama.

"Kami berhasil membukukan kinerja yang baik dalam penyaluran kredit pada kuartal pertama tahun ini, sejalan dengan strategi kami dan memanfaatkan momentum pertumbuhan yang optimis,” kata Plt Direktur Utama Bank BTPN Kaoru Furuya dalam keterangan resminya, dikutip Senin (9/5).

Di samping itu, BTPN mencatat peningkatan aset sebesar 10% secara tahunan menjadi Rp 192,40 triliun, dari sebelumnya Rp 174,72 triliun pada kuartal I 2020.

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) hingga akhir Maret 2022 sebesar 1,40%, sedikit lebih rendah dari rasio gross NPL yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 1,42%. Sebagai informasi, Bank Indonesia melaporkan rasio gross NPL pada akhir Februari sebesar 3,08%.

Perseroan juga membukukan peningkatan saldo dana pihak ketiga untuk mendukung pertumbuhan kredit bank. Dana pihak ketiga tercatat bertumbuh 8% secara tahunan menjadi Rp 106,73 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 98,93 triliun.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...