Memahami Buta Warna Parsial, Penyebab, Jenis, dan Gejalanya

Image title
31 Mei 2022, 10:24
Ilustrasi, buta warna parsial
Unsplash/Quinten de Graaf
Ilustrasi, buta warna parsial

Penyebab buta warna parsial yang paling umum adalah faktor keturunan. Buta warna parsial akibat kelainan genetik tidak dapat disembuhkan. Tetapi, saat ini tersedia kacamata yang dapat membantu penderita buta warna parsial untuk melihat warna lebih jelas.

Buta Warna Parsial Akibat Kelainan Genetik

Menurut National Eye Institute, kondisi buta warna parsial genetik diturunkan dari orang tua kepada anak-anak mereka pada kelompok gen yang disebut kromosom. Terdapat kelompok kromosom X dan Y yang berfungsi untuk menentukan apakah jenis kelamin laki-laki atau perempuan saat lahir.

Pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y, sedangkan wanita memiliki dua kromosom X. Gen yang dapat menyebabkan buta warna parsial merah-hijau diturunkan pada kromosom X. Dengan demikian, buta warna merah-hijau lebih sering terjadi pada pria.

Hal tersebut disebabkan karena:

  • Laki-laki hanya memiliki satu kromosom X, yakni dari gen ibu. Jika kromosom X tersebut memiliki gen buta warna parsial merah-hijau (bukan kromosom X normal), laki-laki akan mengalami buta warna merah-hijau.
  • Wanita memiliki dua kromosom X, satu dari ibu dan satu dari ayah. Buta warna parsial merah-hijau pada wanita disebabkan saat kedua kromosom X memiliki gen untuk buta warna merah-hijau.

Oleh sebab itu, buta warna lebih sering terjadi pada pria. Buta warna parsial biru-kuning dan buta warna total diturunkan pada kromosom lain, sehingga keduanya mempengaruhi laki-laki dan perempuan secara setara.

Gejala Buta Warna Parsial

Melansir publikasi National Health Service, buta warna parsial merah-hijau paling umum terjadi. Gejala buta warna parsial merah-hijau meliputi:

  • Kesulitan untuk membedakan antara merah, oranye, kuning, coklat dan hijau
  • Melihat warna-warna tersebut lebih kusam daripada yang terlihat oleh seseorang dengan penglihatan normal.
  • Kesulitan membedakan antara nuansa ungu.
  • Kebingungan membedakan warna merah dan hitam.

Tes Ishihara untuk Mendeteksi Buta Warna Parsial

Tes Ishihara
Tes Ishihara (smelltest.eu)

Tes Ishihara merupakan tes buta warna di mana seseorang diminta untuk membedakan angka atau jalur yang dicetak dalam bintik-bintik berwarna dengan latar belakang bintik-bintik berwarna lainnya. Tes Ishihara diciptakan oleh Dr. Shinobu Ishihara dan pertama kali diterbitkan di Jepang pada tahun 1917. Hingga saat ini, terdapat berbagai edisi yang telah digunakan secara luas dalam pengujian penglihatan warna.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement