Perbedaan Kritik dan Esai, Kenali Struktur dan Ciri-cirinya

Anggi Mardiana
26 Maret 2024, 16:12
Perbedaan Kritik dan Esai, Ciri-ciri kritik sastra dan esai
Unsplash
Perbedaan Kritik dan Esai

1. Struktur Kritik Sastra

Kritik sastra dan esai memiliki susunan yang berbeda, namun keduanya menampilkan kerangka yang jelas dan ringkas untuk menyampaikan gagasan penulis dengan efektif. Kritik sastra memiliki tiga struktur utama, yakni pernyataan pendapat, argumen, dan reiterasi. Berikut penjelasan lengkapnya:

• Pernyataan Pendapat

Pertama-tama dalam menyusun kritik sastra, Anda perlu mengungkapkan pendapat terhadap karya sastra yang sedang dianalisis. Pernyataan ini harus disampaikan dengan jelas, ringkas, dan tegas. Bagian ini memiliki peran penting untuk menarik minat pembaca, sehingga tertarik untuk membaca tulisan dengan antusias.

• Argumen

Langkah berikutnya menyampaikan argumen yang mendukung pendapat ialah dengan menggunakan bukti dari pemikiran secara obyektif. Bagian ini mencakup contoh-contoh spesifik dari karya, kutipan, atau bukti lain yang mendukung analisis dari argumen Anda.

• Reiterasi

Langkah akhir yang krusial ialah untuk menguatkan kembali pendapat dan merangkum argumen yang telah disampaikan. Reiterasi memiliki peran krusial dalam menguatkan sudut pandang dan memastikan bahwa pembaca memahami perspektif yang disampaikan dengan jelas.

2. Struktur Esai

Tidak seperti kritik sastra, struktur esai terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Berikut penjelasannya:

• Pendahuluan

Bagian awal dari esai yaitu pendahuluan. Di sini, penulis mengatur kerangka pembahasan dan memperkenalkan topik yang akan dibahas. Pendahuluan harus menarik perhatian pembaca agar tertarik melanjutkan membaca.

• Isi

Isi merupakan tempat di mana penulis menyajikan argumen dan mendukungnya dengan bukti. Di bagian ini, penulis bisa menggali topik secara terperinci dan menyediakan bukti-bukti untuk mendukung sudut pandang yang diungkapkan.

• Kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian di mana penulis merangkum argumen yang telah disampaikan dan mengulang kembali tesisnya. Bagian ini menjadi kesempatan bagi penulis untuk meninggalkan kesan terakhir kepada pembaca tentang hasil dari tulisannya.

Ciri-ciri Kritik Sastra dan Esai

Secara prinsip, kritik sastra dan esai memiliki ciri-ciri berbeda, seperti yang diuraikan berikut:

1. Ciri-Ciri Kritik Sastra

• Memberikan tanggapan terhadap suatu karya sastra.
• Menyajikan evaluasi terhadap kelebihan dan kelemahan karya sastra.
• Evaluasi yang disampaikan bersifat objektif.
• Menyampaikan sudut pandang pribadi kritikus terhadap karya sastra.
• Menawarkan saran untuk perbaikan atau penyempurnaan.
• Tidak memihak dan bebas dari bias.
• Tidak terpengaruh oleh identitas pengarang.

2. Ciri-ciri Esai

• Ditulis dalam bentuk prosa.
• Biasanya memiliki panjang yang singkat dan dapat dibaca dengan nyaman dalam waktu dua jam.
• Memiliki gaya penulisan yang khas.
• Tidak selalu memiliki kelengkapan informasi.
• Menjaga kekompakan dalam penyampaian gagasan.
• Memiliki nada atau gaya penulisan yang bersifat pribadi.

Perbedaan kritik dan esai mencerminkan perbedaan dalam tujuan, pendekatan, dan ciri khas keduanya. Kritik sastra bertujuan untuk mengevaluasi karya sastra secara objektif, menyoroti kekuatan dan kelemahan dengan memberikan saran untuk perbaikan. Sementara esai lebih menekankan pada ekspresi pribadi penulis terhadap suatu topik dengan gaya penulisan yang khas dan subjektif.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...