Biografi Sunan Ampel, Salah Satu Tokoh Wali Songo

Annisa Fianni Sisma
19 April 2024, 09:15
Sunan Ampel
ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi, warga beraktivitas di komplek Makam Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/6/2020).
Button AI Summarize

Sunan Ampel, putra Syaikh Ibrahim As-Samarkandi, berperan dalam menyebarkan Islam di Jawa dan sekitarnya. Selain mendirikan Pesantren Ampeldenta untuk melatih kader dakwah seperti Sunan Giri, Raden Patah, Raden Kusen, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

Sunan Ampel juga membentuk jaringan keluarga Muslim dengan menjodohkan juru dakwah Islam dengan putri penguasa bawahan Majapahit. Melalui strategi ini, Islam dapat tersebar lebih luas.

Sunan Ampel menikahi putri Arya Teja, Bupati Tuban, yang juga cucu Arya Lembu Sura, Raja Surabaya yang beragama Islam. Dakwahnya tidak hanya terbatas di Surabaya dan ibu kota Majapahit, tetapi juga mencapai daerah Sukadana di Kalimantan. Simak biografi Sunan Ampel berikut untuk mengenalnya lebih jauh.

Biografi Sunan Ampel

Sunan Ampel, alias Raden Rahmat, berangkat ke Jawa bersama ayahnya, saudara Ali Musada, dan temannya Abu Hurairah untuk menyebarkan Islam, tiba di Tuban. Dia berasal dari keluarga terhormat dengan ayah bernama Syekh Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy dan ibunya Dewi Candrawulan, yang memiliki hubungan dengan istri Bhre Kertabhumi, raja Majapahit.

Mereka tinggal di Tuban hingga ayahnya meninggal, lalu Raden Rahmat pergi ke Majapahit untuk bertemu bibinya, yang menikah dengan Raja Majapahit yang beragama Buddha. Menurut Babad Ngampeldenta, Raden Rahmat diangkat menjadi imam di Surabaya oleh Raja Majapahit dengan gelar Sunan Ampel.

Dia juga ditunjuk sebagai imam Masjid Surabaya oleh Arya Sena. Karena hubungannya yang baik dengan Raja Majapahit, Raden Rahmat diizinkan tinggal di Ampel dengan keluarga-keluarga yang diberikan oleh Raja Majapahit. Selama perjalanan menuju Ampel, Raden Rahmat bertemu dengan Ki Bang Kuning atau Mbah Karimah, yang kemudian menjadi pengikutnya.

Raden Rahmat menikahi putri Ki Bang Kuning, Mas Karimah, dan memiliki dua putri. Selama tinggal di rumah Ki Bang Kuning, Raden Rahmat aktif dalam menyebarkan dakwah Islam, terutama melalui pembangunan masjid.

Menurut Serat Walisana, Raja Majapahit tidak langsung menunjuk Raden Rahmat sebagai pemimpin di Ampeldenta. Sebagai gantinya, Raden Rahmat diserahkan kepada Adipati Surabaya bernama Arya Lembu Sura, yang juga beragama Islam.

Sunan Ampel, yang juga dikenal sebagai Raden Rahmat, diberi jabatan imam di Surabaya oleh Arya Lembu Sura, setelah itu, dia menjadi penguasa Surabaya. Sunan Ampel terkenal efektif dalam dakwah, menjalin ikatan pernikahan untuk memperkuat hubungan keluarga dalam komunitas Muslim, dan strategi politik dengan menjodohkan anggota keluarganya dengan keluarga penguasa lainnya.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...