Bagaimana Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar? Ini Tanda-tandanya

Ringkasan
- Harga minyak dunia naik 4% setelah Presiden AS Donald Trump menunda kebijakan tarif impor. Kenaikan harga minyak acuan Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing sebesar US$ 2,66 dan US$ 2,77 per barel.
- Perang dagang AS-Cina memicu kekhawatiran resesi global dan menekan harga minyak. Meskipun permintaan minyak belum terpengaruh, kekhawatiran pelemahan permintaan di masa mendatang membutuhkan harga minyak yang lebih rendah.
- OPEC+ meningkatkan produksi minyak di tengah perang dagang dan kenaikan persediaan minyak mentah AS. Keputusan ini berpotensi mendorong pasar ke kondisi surplus dan membatasi kenaikan harga minyak.

Bagaimana ciri-ciri malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar merupakan waktu yang penuh berkah dan keutamaan dalam Islam. Malam ini, berlangsung selama bulan Ramadhan dan dianggap lebih baik daripada seribu bulan.
Lailatul Qadar merupakan salah satu malam yang sangat istimewa dalam Islam. Keutamaan Lailatul Qadar menjadikannya momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar
Banyak umat Islam berupaya menemukan malam Lailatul Qadar, terutama di sepuluh malam terakhir Ramadhan, karena diyakini sebagai waktu turunnya Al-Qur'an dan malam penuh berkah serta kedamaian. Berikut ciri-ciri malam Lailatul Qadar:
1. Perasaan Damai dan Ketenangan Batin
Mereka yang merasakan malam Lailatul Qadar biasanya mengalami perasaan damai dan ketenangan mendalam. Mereka merasa terhubung secara spiritual dengan Tuhan dan merasakan kehadiran-Nya secara nyata. Perasaan ini, menunjukkan bahwa malam tersebut memiliki keistimewaan tersendiri.
2. Suasana Malam yang Damai dan Pagi Tidak Terlalu Terang
Salah satu tanda yang diungkapkan dalam hadist adalah suasana malam yang damai, dengan suhu yang sejuk. Rasulullah SAW bersabda, "Lailatul Qadar adalah malam yang damai dan tenang, tidak panas dan tidak dingin. Pada pagi harinya, Matahari terbit dengan sinar lembut berwarna merah." (Hadis hasan)
هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.
“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya Matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru” (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Ka’ab).
Hadist kedua yang dijadikan referensi dalam penjelasan ini diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi, yang menyatakan:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari, Matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan." (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, lihat Jaami’ul Ahadits 18: 361).
Hadis dari Watsilah bin al-Asqa' juga menyatakan:
"Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tanpa awan, tanpa hujan, tanpa angin kencang, dan tanpa bintang jatuh." (HR At-Thabrani)
Hadist ini, menggambarkan bahwa Lailatul Qadar merupakan malam yang sarat dengan kedamaian dan suasana sejuk, tidak panas maupun dingin. Di pagi harinya, Matahari akan terbit dengan warna kemerahan, yang menjadi tanda khas bahwa malam itu adalah Lailatul Qadar.
3. Bulan Muncul dalam Bentuk Separuh Nampan
Dalam suatu diskusi dengan para sahabat, Rasulullah SAW pernah menyebutkan tanda Lailatul Qadar yang berkaitan dengan penampilan bulan. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu menceritakan,
"Kami berdiskusi tentang Lailatul Qadar di hadapan Rasulullah SAW, dan beliau bertanya, “Siapa di antara kalian yang ingat saat bulan muncul dengan ukuran separuh nampan?'" (HR Muslim)
4. Kebiasaan Ibadah yang Intensif
Orang-orang yang benar-benar merasakan malam Lailatul Qadar biasanya terdorong untuk melaksanakan ibadah dengan lebih giat. Mereka mungkin merasa ada panggilan kuat untuk melakukan shalat malam, membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa dengan penuh kesungguhan. Kebiasaan ibadah yang mendalam ini, menjadi salah satu tanda keberkahan malam tersebut.
5. Munculnya Tanda-tanda Kebesaran Allah
Beberapa orang yang beruntung mungkin akan mengalami tanda-tanda kebesaran Allah pada malam Lailatul Qadar. Ini bisa berupa mimpi yang bermakna atau pengalaman spiritual yang mendalam. Tanda-tanda kebesaran ini, menjadi petunjuk yang jelas bahwa malam itu adalah malam yang istimewa.
Ciri-ciri malam Lailatul Qadar penting dikenali oleh umat Islam sebagai tanda keberkahan dan keutamaan malam tersebut. Beberapa ciri yang dapat diamati meliputi keheningan yang mendalam, cahaya Matahari yang redup keesokan harinya, dan suasana malam yang cerah serta tenang.