8 Ciri-ciri Tanah Subur dan Jenis-jenis Ini Baik untuk Tanaman
1. Seimbangkan nutrisi
Keseimbangan nutrisi merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan saat merawat tanaman. Namun, Anda perlu tahu bahwa tanaman memiliki kebutuhannya masing-masing. Anda bisa mempertimbangkan kadar makronutrien dan mikronutrien.
2. Penggunaan fertilizer
Anda bisa meningkatkan kesuburan tanah dengan meningkatkan kadar nutrisi tanaman. Misalnya dengan menggunakan pupuk buatan maupun organik. Atau, menambahkan serasah daun.
3. Intensitas cahaya dan air
Unsur lain yang penting dalam kesuburan tanah adalah cahaya matahari dan air. Lantaran, tumbuhan yang ada di atasnya perlu untuk berfotosintesis. Selain itu, pastikan untuk menyiramnya tidak secara berlebihan.
4. Rotasi tanaman
Rotasi tanaman mengacu pada masa tanam bergilir yang biasa diterapkan oleh para petani. Tujuannya adalah untuk memastikan tanah tetap segar dan subur setiap tahun.
5. Gunakan pupuk organik
Pupuk organik bisa berasal dari kotoran ternak yang bisa menyuburkan tanah serta tanaman. Di dalamnya terdapat organisme yang menunjang pertumbuhan.
6. Mengkompos
Pengomposan merupakan sarana daur ulang dari sampah organik. Hal ini juga berguna untuk menstabilkan nutrisi yang lebih mudah menguap dan larut serta pembentukan humus tanah. Anda dapat mengaplikasikan kompos pada tanaman secara teratur. Cara ini mampu meningkatkan retensi air pada tanah yang bisa mencegah penyakit pada tanaman.
7. Gunakan “kekuatan ayam”
Cara ini bisa diterapkan untuk Anda yang bercocok tanam dan beternak ayam. Anda bisa membiarkan peliharaan bermain-main di dekat tanaman. Dengan begitu, binatang tersebut bisa menjatuhkan kotorannya dan baik untuk mikroba tanah.
Itulah ciri-ciri tanah subur yang bisa dijadikan indikator dalam merawat tanaman. Apabila keadaan tanah bagus, sangat memungkinkan tumbuhan bisa berkembang dengan optimal. Namun, Anda juga perlu memperhatikan nutrisi yang diberikan.
Jenis-jenis Tanah
Untuk merawat tanah agar subur, Anda bisa mengetahui jenis dan karakteristiknya di bawah ini:
1. Tanah Regosol
Tanah regosol bertekstur pasir halus hingga kasar. Namun, jenis ini mudah diolah. Daya tahan terhadap airnya relatif rendah. Diketahui juga bahwa tanah ini merupakan salah satu jenis tanah entisol yang berasal dari pelapukan material letusan gunung berapi. Misalnya dari debu, pasir, lahar, dan lapili. Maka dari itu, jenis tanah ini belum mengalami perkembangan sempurna.
2. Tanah Latosol
Tanah latosol memiliki warna kuning hingga merah. Bertekstur lempung, jenis ini menganduk solum horizon. Latosol merupakan tanah vulkanis yang mengandung bahan organik yang asam.
3. Tanah Organosol
Jenis ini juga biasa disebut tanah gambut. Terbentuk dari bahan induk, yakni organis hutan atau rumput yang mengalami pelapukan. Unsur hara di dalamnya sangat sedikit. Dengan demikian, tidak begitu disarankan menanam menggunakan tanah organosol.
4. Tanah Laterit
Di dalam tanah laterit, terdapat pencucian air hujan. warnanya kemerah-merahan. Perlu diperhatikan bahwa tanah ini tidak subur. Biasanya ditumbuhi rumput. Mengutip dari Ilmu Geografi, jenis ini termasuk tanah yang sudah berumur tua.
5. Tanah Humus
Tanah humus memiliki tekstur yang gembur. Jenis ini terbentuk dari pelapukan tumbuhan-tumbuhan. Di dalamnya, terdapat unsur hara dan mineral. Maka dari itu, sangat direkomendasikan untuk bercocok tanam.
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri tanah subur, cara menyuburkannya, hingga jenis-jenis tanah yang perlu diperhatikan untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dan perlu diketahui.