5 Alat Pengukur Curah Hujan dan Cara Kerjanya

Ghina Aulia
24 Februari 2023, 18:50
Alat pengukur curah hujan.
Unsplash
Ilustrasi, alat pengukur curah hujan.

Diketahui bahwa cara kerja alat ini yaitu dengan menggunakan sensor lokal. Benda ini akan menjalankan fungsinya ketika terdapat sensor yang terpasang. Berikut cara kerja lengkapnya:

a. Penakar hujan ini memiliki beberapa saluran
b. Pada setiap saluran, terdapat laser diose dan pendeteksi photoresistor untuk mendeteksi gambar yang terekam oleh sensor
c. Ketika air terkumpul dan menjadi tetesan tunggal (single drop), maka akan jatuh ke batang laser
d. Sensor disesuaikan dengan angle yang tepat agar laser mampu membaca tanda, misalnya lampu flash
e. Cahaya flash dari photodetector yang bisa terbaca kemudian akan dikirimkan ke recorder.

2. Alat Pengukur Curah Hujan Tipping Bucket

Tipping bucket merupakan alat pengukur curah hujan yang bervolume lebih dari 200 mm/jam atau lebih. Untuk lebih jelasnya, berikut cara kerja alat ini:

a. Curahan air hujan akan masuk melalui corong, penakar, dan dialirkan untuk memenuhi ini bucket
b. Setiap 0,5 mm air hujan yang masuk, bucket akan terbalik dan berjungkit, maka bucket lain akan menampung air yang masuk berikutnya
c. Ketika bucket berjungkit, pena akan menandai pias 0,5 skala atau 0,5 mm
d. Pena akan menggoreskan pias sebagai tanda dengan gerakan naik dan turun
e. Goresan pena tersebut merupakan tanda skala pias untuk mengetahui berapa curah hujannya.

3. Alat Pengukur Curah Hujan Weighing Bucket

Alat ini memiliki corong dan penangkap air hujan yang berada di atas ember yang bisa menampungnya. Selain itu, juga ada timbangan yang akan secara otomatis mencatat banyaknya curah hujan. Berikut cara kerjanya.

a. Timbangan akan terhubung dengan permukaan kertas grafik yang tergulung di kaleng berbentuk silinder
b. Apabila terjadi hujan, air akan masuk ke dalam corong dan tertampung pada ember
c. Apabila ada penambahan air hujan, maka akan otomatis tercatat oleh kertas grafik
d. Untuk menganalisis dalam periode tertentu, maka bisa mengkaji hasil gulungan kertas grafik.

4. Alat Pengukur Curah Hujan Bendix

Bendix memiliki bentuk yang tinggi menjulang ke atas. Simak tulisan di bawah ini untuk mengetahui cara kerjanya.

a. Air hujan yang turun akan tertampung di dalam timbangan
b. Hasil timbangan akan ditransfer oleh jarum penunjuk yang sudah berpena
c. Maka dari itu, curah hujan akan terlihat dari kertas grafik.

5. Alat Pengukur Curah Hujan Ombrometer Observatorium

Alat pengukur curah hujan ini merupakan salah satu yang biasa digunakan para pengamat. Benda ini dioperasikan secara manual. Mengutip dari Ilmu Geografi, jenis ini menjadi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Berikut cara kerjanya.

a. Apabila ada hujan turun, air akan masuk ke dalam corong penakar
b. Air akan dialirkan dan tertampung pada tabung penampung
c. Setelah berjam-jam pengamatan air hujan, maka akan diukur dengan gelas ukur
d. Ketika jumlah curah hujan melebihi kapasitas gelas ukur, pengukuran akan dilakukan beberapa kali hingga habis.

Demikian penjelasan mengenai alat pengukur curah hujan. Termasuk juga cara kerjanya untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing benda tersebut.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement