Arti Surat An Nas dan Keutamaan Membacanya
Surat An Nas menjadi surat ke-114 atau surat terakhir dalam mushaf Al-Qur'an. Surat An Nas tergolong surat Makkiyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad SAW belum hijrah ke Kota Madinah dan masih berada di Kota Makkah.
Surat An Nas diturunkan kepada Rasulullah SAW bersamaan dengan surat Al-Falaq. Kedua surat tersebut masuk dalam kelompok surat Al-Mu’awwidzatain yang terdiri dari surat An Nas , surat Al Falaq dan surat Al Ikhlas.
Ketiga surat ini memiliki kedudukan cukup tinggi. Surat yang tergolong Al-Mu’awwidzatain sangat dianjurkan untuk dibaca setelah menunaikan ibadah salat. Dalam hadisnya, Rasulullah SAW bersabda:
اقْرَأُوا الْمُعَوِّذَاتِ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ
“Bacalah Al-Mu’awwidzat pada setiap sehabis salat.” (HR. Abu Dawud no. 1523, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 1514).
Arti Surat An Nas
Secara umum, surat An Nas terdiri dari enam ayat. Isi surat ini berkaitan dengan Allah SWT yang memberikan perlindungan untuk manusia terhadap berbagai godaan setan.
Mengutip situs Kemenag.jabar.go.id, secara garis besar surat An Nas mengandung permintaan manusia atas perlindungan Allah SWT. Tujuannya agar terhindar dari gangguan atau godaan setan.
Surat ini dikisahkan turun bersamaan dengan surat Al Falaq. Berikut arti surat An Nas, arab dan maknanya secara lengkap.
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١
qul a'ụżu birabbin-nās
Artinya: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"
مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢
malikin-nās
Artinya: "Raja manusia"
اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣
ilāhin-nās
Artinya: "sembahan manusia"
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤
min syarril-waswāsil-khannās
Artinya: "dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi"
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥