3 Cerita Rakyat Lampung Mengisahkan Asal-Usul hingga Sosok Pemimpin

Ghina Aulia
12 Mei 2023, 10:00
Cerita rakyat Lampung.
YouTube/Dongeng Kita
Ilustrasi, cerita rakyat Asal Usul Provinsi Lampung.

Setelah semua barang dan benda pusaka milik telah berhasil mereka curi, kelima lelaki tersebut berusaha untuk segera pergi meninggalkan pondok dan membakarnya. Akan tetapi, anehnya api selalu mati ketika disulut. Niat untuk membakar pondok Sultan Domas pun diurungkan. Namun, betapa terkejutnya kelima lelaki jahat itu ketika mereka akan meninggalkan pondok. Seekor ular besar dengan semburan berhawa panas menghadang mereka di pintu. Dengan penuh ketakutan mereka lari ke arah jendela dan berusaha keluar dari sana. Tetapi yang terjadi adalah seekor buaya besar yang siap menerkam sudah menunggu di balik jendela. Mereka sangat takut, sehingga tidak bisa ke mana-mana lagi sampai Sultan Domas pulang.

Melihat ada lima orang laki-laki di dalam pondoknya, Sultan Domas tidak terkejut. Dengan ramahnya, ia malah menjamu orang-orang jahat tersebut. Kelima lelaki itu tidak bisa berkata apa-apa. Mulut mereka seakan-akan telah terkunci. Setelah Sultan Domas mengucapkan salam kepada mereka, barulah mereka dapat berbicara kembali. Sultan Domas kemudian mengajak mereka untuk bermalam.

Keesokan harinya, kelima orang itu kembali ke kampungnya, dan menceritakan kejadian yang mereka alami kepada para tetangga. Cerita pun tersebar tentang adanya orang tua yang sakti dan bijaksana tinggal di dalam hutan Way Sekampung. Akhirnya, banyak orang datang ke Way Sekampung untuk tinggal dan membuka ladang di sana.

Semakin lama, Way Sekampung semakin ramai oleh penduduk, dan kemudian berkembang menjadi perkampungan. Yang di masa mudanya banyak dihina orang, setelah sampai masa tuanya Sultan Domas akhirnya dihormati. Ia bahkan diangkat menjadi pemimpin oleh penduduk di Way Sekampung. Kesabarannya selama ini ternyata berbuah manis.

Cerita Rakyat Lampung: Asal Mula Kota Bumi

Sumber: Dongeng Cerita Rakyat

Di wilayah Lampung Utara, seorang raja bernama Tutur Jimat berkuasa dengan adil dan bijaksana. Tutur Jimat adalah keturunan Ratu Darah Putih. Karena usianya yang sudah tua, ia bermaksud menyerahkan kekuasaannya kepada anak tertuanya bernama Paniakan Dalem.

Setelah menerima mandat untuk menggantikan ayahnya, Paniakan Dalem memimpin kerajaan dengan adil dan bijaksana. Rakyatnya hidup tentram, damai, dan sejahtera.

Kemudian, Paniakan Dalem menikah dan dikaruniai seorang putra yang diberi nama Muhammad. Semakin lama, kerajaan semakin berkembang. Keturunan Ratu Darah Putih juga semakin banyak dan tersebar di mana-mana. Paniakan Dalem mulai memikirkan cara agar keturunan kerajaan ini dapat selalu mengenang leluhur mereka.

Suatu hari, Putra Mahkota datang menghadap ayahnya. “Ayahanda, saya ingin bertanya, siapakah Kuto Bumi itu?”
Raja Paniakan Dalem menjawab, “Kuto Bumi adalah nenek moyang kita. Beliau adalah ratu yang pernah memimpin daerah ini. Kita semua adalah keturunan beliau. Dari mana kau dengar nama tersebut?”

“Begini, Ayahanda, aku sedang berburu dan sampailah di sebuah kampung. Orang di sana memperkenalkan diri mereka dan mereka bilang bahwa mereka adalah keturunan Kuto Bumi. Bagaimana kalau kita namakan saja daerah ini dengan Kuto Bumi, Ayah? Dengan demikian, semua orang yang berasal dari sini dapat selalu mengenang leluhur mereka” kata Muhammad.

Paniakan Dalem gembira mendengar kata-kata putranya. Ia setuju untuk mengubah nama daerah tersebut menjadi Kuto Bumi.

Seiring dengan waktu nama Kuto Bumi menjadi Kotabumi dan kini menjadi ibu kota Lampung Utara.

Cerita Rakyat Lampung: Asal Mula Kota Lampung

Sumber: Dongeng Cerita Rakyat

Ada empat bersaudara bernama Ompung Silamponga, Ompung Silitonga, Ompung Silatoa, clan Ompung Sintalaga yang berusaha pergi menyelamatkan diri dari Tapanuli ke arah tenggara. Mereka pergi menyeberangi lautan dengan menggunakan rakit. Berhari-hari mereka terombang-ambing tanpa arah di tengah laut dengan persediaan makanan

yang semakin menipis. Sesekali ketika menemukan daratan, mereka berhenti untuk mencari bahan makanan dan kembali berlayar.

Suatu saat, Ompung Silamponga jatuh sakit. Kondisinya semakin lemah. Namun, ia tetap berniat meneruskan perjalanan. Sementara itu, ketiga saudaranya telah letih dan memutuskan untuk berhenti berlayar.

Tiba-tiba, terlihat sebuat rakit terombang-ambing di dekat mereka. Ketiga bersaudara yang sehat memutuskan untuk berpisah dengan Ompung Silamponga. Dengan hati-hati, mereka menggotong saudaranya yang sedang sakit parah tersebut ke rakit yang baru mereka temukan dan mendorongnya, sehingga terbawa arus menjauh dari mereka.

Ompung Silamponga sendirian terombang-ambing dengan rakitnya. Tubuhnya lemah sekali. Setelah sekian lama, rakitnya menghantam sebuah benda keras. Ompung Silamponga pun terbangun. Ia mendapati dirinya sudah terdampar di sebuah pantai yang ombaknya tidak begitu besar. Entah mengapa ia merasakan tubuhnya menjadi kuat dan sehat. Ia lalu berjalan menyusuri pantai. Ia menemukan sebuah sungai dengan air yang jernih. Ompung Silamponga pun berpikir untuk tinggal di daerah itu.

Setelah sekian lama tinggal di daerah itu, Ompong Silamponga merasa bosan. Lalu, ia pergi menjelajahi pulau tersebut. Ompong Silamponga menjelajahi hutan lebat.

Akhirnya, ia berdiri di sebuah puncak bukit, pemandangan dari sana sangat indah dan ia bisa melihat ada penduduk yang tinggal di kaki bukit.

Dengan perasaan gembira, tanpa sadar ia pun berteriak dengan kencang, “Lappung! Lappung! Lappung!” (Dalam bahasa Tapanuli, lappung berarti luas).

Ompung Silamponga turun dari bukit dan membuka perkampungan baru di sana. Ia menamakan tempat tersebut dengan nama Lappung. Ternyata di sekitarnya, tinggal juga sekelompok penduduk yang hidup sangat terbelakang. Ompung Silamponga menjalin hubungan baik dengan penduduk asli tersebut.

Semakin lama daerah itu semakin berkembang. Ompung Silamponga menghabiskan hidupnya di sana sampai meninggal dunia.

Nama Lampung diakui berasal dari dua hal. Pertama, dari kata-kata yang diteriakkan Ompung Simaponga di atas bukit ketika pertama kali menemukan daerah itu. Kedua, berasal dari sebagian nama Ompung Silamponga.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...