Fakta Sejarah Berdirinya Budi Utomo yang Perlu Diketahui Pelajar
Terbentuknya organisasi Budi Utomo menandai lahirnya perubahan bentuk perjuangan dalam mengusir penjajah. Perjuangan yang awalnya hanya bersifat kedaerahan pun berubah menjadi skala nasional dengan tujuan mampu mencapai Indonesia yang merdeka.
3. Berdirinya Budi Utomo Tidak Terlepas dari STOVIA
Bidang yang dipilih Budi Utommo yaitu pendidikan dan kebudayaan sehingga tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik. Berdirinya organisasi ini pun tidak terlepas dari STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yaitu sekolah pendidikan dokter bumiputera.
STOVIA tidak hanya melahirkan dokter yang pandai dalam bidang medis dan kesehatan tetapi juga aktivis nasional. Selain sibuk belajar, banyak siswa STOVIA yang bergabung dalam sejumlah himpunan studen.
Perjuangan mengusir penjajah dari mengandalkan kekuatan fisik pun berubah menjadi kekuatan pemikiran. Perubahan tersebut menjadikan usaha mengusir penjajah tetap berkesinambungan dan tidak bergantung pada satu orang pemimpin.
Tujuan Didirikannya Organisasi Budi Utomo
Tujuan didirikannya Budi Utomo dijelaskan dalam Kongres Pertama Budi Utomo di Yogyakarta pada bulan Oktober 1908. Dalam Kongres tersebut dijelaskan bahwa tujuan didirikannya Budi Utomo ialah untuk menjamin kehidupan bangsa yang terhormat.
Budi Utomo semakin terbuka luas dan mencakup seluruh bangsa Indonesia tanpa membedakan suku, agama maupun golongan. Untuk melaksanakan tujuan organisasi Budi Utomo, berikut usaha yang ditempuh:
- Untuk mencapai kemajuan bangsa, Budi Utomo akan memajukan pengajaran sesuai dengan yang dicita-citakan oleh dr. Wahidin.
- Memajukan bidang peternakan, pertanian dan perdagangan. Sudah dimengerti bahwa kemajuan perlu juga meliputi bidang perekonomian.
- Memajukan teknik dan industri
- Menghidupkan kembali kebudayaan
Bisa disimpulkan bahwa sejarah berdirinya Budi Utomo tidak terlepas dari STOVIA. Munculnya kalangan terpelajar membangkitkan semangat pergerakan nasional di Indonesia. Organisasinya bergerak dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya.