Biografi Achmad Soebardjo dan Perannya dalam Kemerdekaan Indonesia

Destiara Anggita Putri
1 Agustus 2023, 13:27
Achmad Soebardjo
Gramedia.com
Ilustrasi, Schmad Soebardjo.

Saat kembali ke tanah air, Soebardjo aktif menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Keterlibatan Achmad Soebardjo pada Peristiwa Rengasdengklok 

Achmad Soebardjo merupakan salah satu tokoh yang terlibat juga dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dimana beliau bergabung dalam BPUPKI. Namun ketegangan akan Golongan Muda dan Golongan Tua berujung dengan terjadinya Peristiwa Rengasdengklok. 

Pada 16 Agustus pagi, Soebardjo yang mengetahui bahwa Soekarno dan Hatta telah diculik dan segera menemui Wikana. Hal ini karena hari itu anggota-anggota PPKI akan mengadakan rapat mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pukul 10.00 WIB. 

Soebardjo kemudian mendapatkan informasi keberadaan Soekarno dan Hatta segera menyusul ke Rengasdengklok. Dihadapan Komandan PETA Rengasdengklok Cudanco Subeno, Soebardjo bisa meyakinkan mereka bahwa proklamasi akan segera dilaksanakan. Pada malam harinya, Soebardjo bisa membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.

Achmad Soebardjo
Achmad Soebardjo (bbc.com)

Keterlibatan Achmad Soebardjo pada Perumusan Naskah Proklamasi 

Perundingan terkait proklamasi berlanjut di rumah Rumah perwira tinggi Angkatan Laut Jepang di Indonesia Laksamana Tadashi Maeda, yang berada di Jalan Meiji Dori (Jalan Imam Bonjol Nomor 1), Jakarta Pusat. 

Pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari, disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan akan tetap dilaksanakan tanpa persetujuan Angkatan Darat Jepang. Ketika Soekarno dan Hatta, akan menyusun teks proklamasi, Soebardjo juga dilibatkan dalam diskusi ini. 

Soekarno menuliskan kutipan teks dari bab pembukaan UUD yang diucapkan Soebardjo yang kemudian digunakan di dalam teks awal proklamasi. Selanjutnya, diskusi terjadi untuk membenahi beberapa istilah di dalam teks proklamasi sebelum akhirnya diketik. 

Teks proklamasi yang sudah diketik itulah yang akhirnya dibacakan di peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 pada 17 agustus 1945 pukul 10.00.

Meskipun terlibat dalam penyusunannya, Achmad Soebardjo diketahui tidak hadir dalam peristiwa penting tersebut karena ingin beristirahat setelah dua hari diliputi suasana tegang.

Karier Achmad Soebardjo Setelah Kemerdekaan

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soebardjo dilantik menjadi Menteri Luar Negeri RI pertama untuk mengisi Kabinet Presidensial yang dipimpin oleh Soekarno sebagai presiden dan Mohammad Hatta selaku wakil presiden.

Namun jabatan beliau sebagai Menteri Luar Negeri RI hanya berlangsung hingga 14 November 1945. Tugasnya kemudian dilanjutkan oleh Soetan Sjahrir, yang merupakan Perdana Menteri pertama RI.

Soebardjo kembali menjabat menjadi Menteri Luar Negeri RI pada periode 1951–1952. Kemudian antara tahun 1957–1961, Soebardjo menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Swiss.

Dalam bidang pendidikan, Soebardjo adalah seorang profesor dalam bidang Sejarah Perlembagaan dan diplomasi Republik Indonesia di Fakultas Kesusasteraan, Universitas Indonesia.

Wafatnya Achmad Soebardjo dan Pengangkatannya Sebagai Pahlawan Nasional

Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo meninggal dunia dalam usia 82 tahun, tepatnya pada 15 Desember 1978 di Rumah Sakit Pertamina, Kebayoran Baru. Penyebab kematiannya yakni flu yang kemudian menimbulkan komplikasi. Beliau dimakamkan di Cipayung, Bogor.

Pemerintah kemudian mengangkat almarhum Achmad Soebardjo sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2009.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...