Siapa yang Mengetik Teks Proklamasi? Ini Penjelasannya

Ghina Aulia
5 Agustus 2023, 19:00
Siapa yang mengetik teks proklamasi?
ANRI
Teks proklamasi.

Akhirnya teks proklamasi dibacakan di depan Masyarakat luas pada tanggal 17 Agustus 194. Tepatnya di Pegangsaan, Jakarta Timur. Hingga sekarang, momen tersebut diabadikan sebagai sejarah merdekanya Indonesia dari Jepang.

Profil Sayuti Melik

Peran Sayuti Melik
Peran Sayuti Melik (Wikimedia Commons) 

Sayuti Melik atau Mohamad Ibnu Sayuti merupakan pemuda dari Sleman, Yogyakarta. Lahir pada 22 November 1908, sosoknya sangat dikenang sebagai salah satu orang yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia

Dibesarkan di Yogyakarta, ia menempuh pendidikan di Kota Pelajar tersebut. Kemudian, ia bersekolah di sekolah guru di Kota Solo, Jawa Tengah.

Diketahui bahwa sosoknya mempelajari banyak tentang nasionalisme dari H. A. Zurink, guru sejarahnya yang merupakan warga negara Belanda. Minatnya di bidang ini juga terlihat dari ketertarikan dengan membaca majalah Islam Bergerak sejak remaja.

Sayuti menikah dengan perempuan bernama Soerastri Karma Trimurti yang merupakan seorang jurnalis. Selain itu, ia juga dikenal sebagai aktivis perempuan di zaman setelah kemerdekaan.

Pasca Indonesia merdeka, Sayuti masih aktif menjadi politisi. Diketahui bahwa ia digaet oleh Partai Golongan Karya dan maju pada pemilihan Anggota DPRD.

Pada Oktober 1971-1977, Sayuti menjadi anggota DPRD untuk wilayah Jakarta. Kemudian pada 1977-1982, ia kembali naik jabatan di Provinsi Bali.

Selain itu, Sayuti Melik juga sempat aktif menjadi wartawan pada zamannya. Ia juga menjadi aktivis yang melek tentang hal berbau nasionalis. Itulah yang membawanya menjadi anggota Golongan Muda dan PPKI.

Sayuti terpapar beberapa ideologi dari beberapa tokoh pada masa itu. Termasuk buku, guru akademik dan spiritual.
Ia belajar banyak tentang ideologi Marxisme Kiai Misbach atau Haji Merah yang aktif melakukan syiar di Solo, Jawa Tenga. Ia bermukim di kawasan Kauman.

Sayuti juga aktif menulis tentang politik pada masa itu. Hal tersebut membuat beberapa kali ditahan oleh Belanda. Bahkan pernah dianggap membantu PKI dan diasingkan ke Boven Digul, Papua Selatan pada tahun 1926.

Pada tahun yang sama, Sayuti berkenalan dengan Ir. Soekarno di Bandung. Setelah kembali bertugas, ia lebih aktif di pergerakan bersama S. K. Trimurti, yakni perempuan yang dijadikan istri olehnya.

Keduanya bahkan membangun Koran Pesat di Semarang. Sama-sama berprofesi sebagai wartawan, Sayuti dan Trimurti melakukan berbagai tugas seperti menyusun redaksi, jasa percetakan, hingga pendistribusian.

Kerap dikenang sebagai tokoh sejarah, Sayuti Melik tutup usia pada 27 Februari 1989 di Kota Jakarta. Diketahui bahwa ia memiliki dua orang anak bernama Moesafir Karma Boediman dan Heru Baskoro.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...